Rabu, 30 November 2016

Menabung Emas di Pegadaian Itu Mudah dan Penuh Manfaat



Sudah menjadi fitrah manusia jika dalam hidup ini mencari harta guna memenuhi kehidupan sehari-hari. Ada berbagai cara guna meraih hal tersebut. Bisa mulai berdagang, memberikan layanan jasa, sampai berinvestasi. Lho? Investasi juga termasuk?  Yap, kegiatan investasi bisa dikategorikan sebagai karena investasi merupakan kegiatan menanam modal di suatu instrumen keuangan (atau juga perusahaan) dengan harapan kita akan mendapatkan keuntungan di masa depan!

Ohiya, instrumen investasi ini terdiri dari berbagai macam jenis. Dari yang paling rendah resiko hingga yang beresiko cukup tinggi. Dimulai dari investasi di deposito (resiko yang terendah), reksadana, saham dan yang terakhir dan akan kita bahas adalah investasi emas.

Sebenarnya, apa yang membuat kita harus investasi emas?


Pasti kita semua seringkali mendengar di berbagai media massa ketika Presiden dan juga para pejabat negeri ini dengan kata “inflasi”, benar bukan? Sebuah istilah di dalam ekonomi yang menjelaskan fenomena kenaikan harga-harga barang dan jasa di pasaran yang terkadang membuat masyarakat kita resah. Masih ingatkah kita ketika bahan bakar minyak masih disubisdi oleh pemerintah di masa lalu kemudian oleh pemerintah harganya ingin dinaikan? Tidak sedikit reaksi masyarakat yang menolak akan kebijakan tersebut. Hal ini merefleksikan jika kita lebih nyaman dengan harga yang stabil. Nah, emas menawarkan hal yang diinginkan oleh masyarakat kita, yaitu kestablian daya beli barang dan jasa untuk kehidupan sehari-hari.

Bagaimana bisa seperti itu? Dalam teori ekonomi, harga (termasuk harga emas) ditentukan oleh jumlah permintaan dan penawaran. Sehingga, jika permintaan akan emas meningkat harga emas akan cenderung naik begitu pula sebaliknya. Bukti konkritnya, ketika Indonesia mengalami krisis moneter di tahun 1998 harga barang dan jasa naik signifikan. Tetapi, disaat yang bersamaan harga emas juga mengalami kenaikan. Sehingga, fenomena inflasi yang terjadi saat itu bisa diredam dengan emas yang nilainya juga ikut naik.

Alasan kedua juga berhubungan dengan yang pertama, yakni untuk melindungi kekayaan kita. Kembali lagi ke contoh di masa krisis tahun 1998, jika kita tidak menyimpan aset kita dalam emas dan hanya dalam mata uang Rupiah, maka bisa dipastikan kita telah kehilangan nilai aset yang terkandung di dalam Rupiah karena inflasi. Pastinya hal ini tidak kita inginkan bukan?

Poin ketiga, sebenarnya dalam rentang waktu yang sebentar harga emas mengalami fluktuasi. Namun, perubahan harga emas yang naik turun tersebut jika kita melihat histori harga emas dalam waktu yang lebih panjang akan cenderung meningkat. Seperti yang ditampilkan oleh chart harga emas yang saya ambil dari goldprice.or.


Sumber: goldprice.or
Artinya, walaupun dalam jangka pendek harga emas memiliki kemungkinan untuk turun, tetapi jika kita berinvestasi emas dalam rentang waktu yang lama hasilnya akan memuaskan.

Setiap keputusan yang kita ambil dalam hidup ini pasti ada resikonya. Namun resiko tersebut bervariasi mulai dari yang terendah hingga tertinggi. Emas termasuk ke dalam kategori investasi yang rendah resiko karena resiko yang kemungkinan akan kita alami berupa hilangnya emas tersebut. Untuk menghindari resiko tersebut, kita bisa menitipkan emas kita di tempat-tempat yang terpercaya seperti Pegadaian, bank atau di lain tempat. Mengapa demikian, karena disana sudah tersedia layanan safety box yang keamanannya dijamin oleh mereka. Jika terjadi hal-hal diluar kendali mereka, emas yang kita titipkan juga telah diasuransikan. Sehingga emas kita golongkan sebagai investasi yang rendah resiko.

Emas merupakan salah satu benda yang paling disukai oleh manusia, oleh karena itu seringkali dijadikan sebagai bahan perhiasan bagi wanita. Karena dengan menggunakan perhiasan emas mereka bisa terlihat lebih cantik dan menarik. Hal ini disebabkan oleh emas yang memiliki nilai berharga yang terkandung di dalamnya.

Ketika sewaktu-waktu kita membutuhkan uang cepat dan kita memiliki emas (baik dalam bentuk perhiasan ataupun batangan) kita dengan mudah menjual emas kepada toko mas ataupun bisa digadaikan di Pegadaian. Kemudahan mencairkan emas menjadi uang tunai menjadi salah satu keuntungan tersendiri untuk berinvestasi emas.

Bagaimana para pembaca? Sudah mulai tumbuh minat untuk berinvestasi emas? Jika sudah, maka akan kita bahas bagaimana cara berinvestasi emas.

Ada berbagai pilihan yang kita hadapi ketika ingin memulai investasi emas. Misalnya dengan membeli emas guna perhiasan, kemudian bisa lewat pembelian emas batangan di Antam dan yang terakhir kita bisa berinvestasi emas di Pegadaian.

Dengan berbagai macam cara berinvestasi emas, lalu saya sendiri memilih untuk berinvestasi emas di Pegadaian. Lalu, mengapa saya memilih untuk berinvestasi emas dengan Tabungan Emas Pegadaian?


Terdapat 5 alasan utama yang membuat saya menjatuhkan pilihan untuk berinvestasi emas melalui Pegadaian.

Pertama, karena kantor Pegadaian itu sangat mudah ditemui di sekitar rumah tempat tinggal saya dan juga mungkin tempat tinggal pembaca sekalian. Ini membuat saya tidak perlu repot-repot pergi jauh untuk ke kantor Pegadaian.

Kemudian, pembelian emas pada saat pertama kali membuka rekening tabungan emas Pegadaian sangatlah terjangkau! Bagaimana tidak, untuk pembelian awal hanya sebesar 0,01 gram yang dimana jika diRupiahkan menjadi sekitar 5.000an. Tentu sangat terjangkau bukan! Cocoklah buat saya yang masih mahasiswa namun juga ingin berinvestasi untuk masa depan.

Nah ketika saya menuju Pegadaian unit guna bermaksud membuka rekening tabungan emas Pegadaian, para petugas yang saya tanyakan bisa menjelaskan mekanisme bertransaksi emas di Pegadaian dengan baik dan jelas. Sehingga, tidak timbul keraguan untuk berinvestasi emas di Pegadaian.

Alasan berikutnya sama dengan yang sudah saya paparkan sebelumnya jika investasi emas itu mudah sekali untuk dicairkan menjadi uang. Ini menjadi salah satu pertimbangan saya jika nanti ketika sewaktu-waktu membutuhkan uang, saya tinggal mencairkan tabungan emas saya atau menggadaikan emas di Pegadaian. Dan ketika kita mau menjual atau membeli emas di Pegadaian, kita bisa melihat harga emas di situs web Pegadaian.co.id. Sehingga kita bisa memperkirakan uang yang kita dapat ketika menjual emas dan uang yang harus kita bawa dikala membeli emas.

Nah, alasan yang terakhir menjadi alasan yang paling vital. Mengapa? Karena diberbagai media massa seringkali diberitakan tentang seorang nasabah yang kehilangan uangnya akibat digondol oleh investasi bodong. Mengerikan sekali bukan? Uang yang kita harapkan memberikan keuntungan di masa depan malah hilang sama sekali. Namun, hal tersebut bisa dipastikan tidak akan terjadi ketika kita menabung emas di Pegadaian. Kenapa? Karena Pegadaian sendiri merupakan sebuah lembaga keuangan yang sudah memiliki nama baik di masyarakat, selain itu Pegadaian juga sudah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan untuk membuka jasa investasi emas.

Dari berbagai alasan kenapa Pegadaian menjadi lembaga keuangan yang kita pilih membuat pembaca yakin untuk berinvestasi emas? Jika ya, maka para sahabat Pegadaian tidak perlu repot-repot untuk membuka rekening tabungan emas.


Surat yang perlu dibawa untuk pembukaan rekening saya beberapa minggu lalu hanyalah KTP saja! Simpel bukan! Lalu kemudian kita bisa mendatangi loket petugas guna menanyakan hal-hal teknis tentang berinvestasi emas di Pegadaian dan juga untuk mengambil formulir pembukaan rekening emas.

Formulir Penulis Saat Pembukaan Rekening

Setelah formulir sudah kita isi lengkap, maka kita bisa kembalikan lagi ke loket pelayanan. Nanti, kita akan diberi tagihan berupa biaya administrasi dan pembelian emas pertama seberat 0,01 gram.

Jika sudah membayar, maka para sahabat pegadaian akan mendapatkan form bukti jika sudah melengkapi syarat-syarat pembukaan rekening emas dan diharuskan untuk kembali ke kantor cabang Pegadaian yang sama esok hari untuk mengambil buku tabungan emas Pegadaian. Dan.. akhirnya kita memiliki rekening tabungan emas di Pegadaian.






Tabungan Emas Penulis

Aplikasi Sahabat Pegadaian


Bagaimana, mudah dan simpel sekali bukan untuk melakukan investasi emas di Pegadaian? Ayo menabung emas di Pegadaian! #AyoMenabungEmas

Minggu, 13 November 2016

Merekonstruksi Minat Baca di Kalangan Anak-Anak

Membaca merupakan salah satu skill kehidupan yang dimiliki manusia. Bahkan merupakan kemampuan yang sangat fundamental namun vital bagi kehidupan kita. Karena esensi dari kita membaca adalah untuk mendapatkan pesan yang terkandung di dalam suatu tulisan (Tarigan, 1984:7). Sehingga ada kecenderungan apabila seseorang rajin membaca, maka akan semakin tinggi wawasannya. Menjadi hal yang wajar ketika pada akhirnya peringkat minat membaca didominasi oleh negara-negara maju, karena dengan pengetahuan yang apik dari warga negaranya membuat status negara tersebut semakin baik dan untuk mendapatkan pengetahuan, maka mereka sangat giat untuk membaca dari berbagai macam sumber. Tidak hanya pengetahuan saja yang bisa didapat dari membaca. Tetapi ada berbagai manfaat lain yang juga penting bagi kita seperti yang digambarkan pada infografis di bawah ini.


Lalu bagaimana dengan posisi Indonesia dalam daftar minat baca sedunia? Cukup miris ketika mengetahui peringkat negeri kita tercinta ini. Karena Indonesia hanya berada di peringkat 60 dari total 61 negara menurut Central Connecticut State University[1]. Alias hanya lebih baik dari Bostwana satu peringkat dan persis di bawah Thailand. Tentu ini bukanlah masalah yang sepele, karena untuk membangun bangsa ini sangat diperlukan sumber daya manusia yang handal. Jika peringkat literasinya saja masih paling akhir, akan sulit membayangkan untuk bisa merubah status Indonesia dari negara berkembang menjadi negara maju di masa depan.

Memilukan bukan, mengetahui Indonesia menempati peringkat kedua terbawah sedunia? Tetapi, apa sih yang menjadi penyebab dari buruknya tingkat literasi di Indonesia? Lewat infografis di bawah ini saya perlihatkan faktor-faktor utamanya.


Dari berbagai sumber yang saya baca, terdapat 6 sebab rendahnya minat baca khususnya di kalangan anak-anak yang seringkali saya temui. Faktor keluarga menjadi peran sentral dari rendahnya minat baca. Jika pada keluarga tersebut tidak mengajarkan atau membudayakan kegiatan membaca, maka anak-anak juga tidak memiliki niat atau keinginan untuk membaca. Walaupun berada di lingkungan yang kondusif untuk menumbuhkan minat membaca, tetapi jika bahan bacaan kurang menarik perhatian anak-anak, maka mereka juga akan kehilangan semangat untuk membaca. Karena mereka merasa bosan. Membaca bisa menjadi kegiatan yang  menyenangkan jika hal tersebut dapat menghibur (sambil menyerap pengetahuan) anak-anak. Bacaan yang tepat bisa berupa majalah bewarna dan bergambar yang unik sehingga dapat menarik perhatian bagi anak-anak.

Faktor ketiga dan keempat cukup berkaitan, terutama bagi para orang tua yang cukup direpotkan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehingga tidak terlintas untuk menyediakan bahan bacaan bagi anak mereka. Untuk menyiasatinya, para orang tua biasanya membawa anaknya berkunjung ke perpustakaan di sekitar kediamannya atau juga memanfaatkan jasa perpustakaan keliling. Tetapi, karena adanya keterbatasan dari jumlah perpustakaan sehingga cakupan wilayah yang dapat dijangkau oleh masyarakat semakin sempit.

Faktor berikutnya adalah gangguan dari gadget yang memiliki fitur-fitur menyenangkan seperti game, youtube dan lain-lain. Sehingga, jika anak sudah terlanjur mania dengan game, maka akan sulit mengarahkannya untuk membaca buku. Terkadang, sang anak sampai bisa lupa waktu jika sudah kecanduan main game. Sehingga waktu luangnya untuk membaca buku malah habis digunakan untuk berinteraksi dengan gadgetnya.

Membangun Minat dan Budaya Baca

Sebelum kita membahas cara-cara untuk membangun minat baca di kalangan anak-anak, kita perlu tahu apa yang dimaksud dengan minat dan budaya baca.

Minat baca adalah keinginan hati dari seseorang terhadap suatu bacaan. Lalu budaya baca adalah tindakan seseorang untuk membaca secara rutin dan berkelanjutan.

Berarti, budaya baca bisa muncul jika minat baca sudah ada terlebih dahulu. Jika anak tidak memiliki minat untuk membaca buku, maka mustahil jika anak itu memiliki budaya baca. Sebaliknya, jika anak sangat antusias ketika membaca buku, maka para orang tua hanya butuh untuk mempertahankan hal ini sampai di dalam diri anak sudah tumbuh budaya membaca.

Sehingga, yang menjadi fokus saya dalam pembahasan ini adalah bagaimana untuk menumbuhkan minat baca.

Saya menyimpulkan terdapat 5 langkah dari berbagai sumber yang dijadikan referensi. Lingkungan keluarga menjadi pondasi utama untuk meningkatkan minat baca di dalam diri anak. Orang tua dapat membiasakan anaknya untuk rutin membaca berbagai macam jenis bacaan. Jika orang tua selalu menanamkan kegiatan ini, maka anaknya akan memiliki kecenderungan untuk rajin membaca di kemudian hari.

Dalam usaha para orang tua untuk menumbuhkan minat baca di dalam diri sang buah hati, maka perlu diperhatikan pula jenis bacaan yang disukai atau tidak disukai oleh sang anak. Sehingga orang tua bisa menghindari rasa bosan anak ketika membaca dan dikhawatirkan bisa memadamkan minat bacanya dan dengan bacaan yang tepat, maka minat baca anak akan semakin meningkat seiring dengan banyaknya bahan bacaan yang menjadikannya gembira.

Ketika keluarga sedang mengarahkan anak-anaknya untuk membaca, maka sebisa mungkin untuk menjauhkan hal-hal yang mengganggu kegiatan mereka. Seperti televisi ataupun gadget yang juga menyediakan hiburan. Karena itu memiliki potensi untuk membuat anak-anak meninggalkan buku dan beralih untuk menonton atau bermain gadget.

Setelah dirasa memiliki minat baca yang baik, maka orang tua bisa mengikutkan anaknya untuk mengikuti berbagai acara yang diadakan oleh komunitas yang concern dengan masalah literasi ataupun lembaga yang lain. Hal ini ditujukan untuk menghindari kepenatan si anak karena hanya membaca di dalam lingkungan rumah atau sekolah saja. Selain itu, di dalam berbagai kegiatan tersebut diadakan berbagai macam games maupun lomba. Tentu ini akan menjadi daya tarik bagi sang anak bahwa dari kebiasaan sederhana yang diajarkan keluarganya bisa membawanya untuk mengenal teman-teman yang memiliki minat yang sama dan juga prestasi dari memenangkan lomba-lomba tersebut.

Ketika para orang tua berhasil melalui berbagai tahapan ini (tidak mesti lima tahapan, bisa divariasikan tergantung kondisi anak masing-masing) dan dilakukan secara rutin, maka boleh dikatakan jika orang tua berhasil menanamkan budaya baca kepada si anak. Lalu apa keuntungan apabila banyak generasi muda yang memiliki budaya baca?

Saat ini kita sedang hidup di masa pengetahuan menjadi penggerak utama peradaban dunia. Makin kesini, teknologi yang semakin canggih ditemukan untuk semakin memudahkan aktifitas manusia. Selain teknologi, inovasi menjadi tuntutan yang besar bagi para manusia guna mengembangkan ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu. Kedua hal tersebut bisa di dapatkan jika memiliki wawasan yang luas. Untuk mendapatkannya, maka kita harus rajin membaca. Pada akhirnya, generasi yang ditempa untuk memiliki minat dan budaya baca bisa membawa bangsa ini menjadi lebih baik lagi dengan pengetahuan yang didapatkan dari membaca.


Daftar Referensi

Doman, Glenn, How to Teach Your Baby to Read (1991)












[1]http://edukasi.kompas.com/read/2016/08/29/07175131/minat.baca.indonesia.ada.di.urutan.ke-60.dunia

Kamis, 10 November 2016

Pembebasan Tanah yang Menjadi Pengganjal Akselerasi Pembangunan Infrastruktur Indonesia

Sudah menjadi tanggung jawab dari pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya. Hal ini juga tak luput dari visi misi masa kepemimpinan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang tertuang dalam Nawa Cita dalam poin nomor enam (6) dan tujuh (7).

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.

Kedua poin di atas sangat berkenaan dengan sektor sosial-ekonomi bangsa Indonesia, sehingga dalam artikel ini (akan) sedikit banyak akan dibahas dengan pendekatan dua disiplin ilmu tersebut.

Untuk mewujudkan kedua misi tersebut, jelas bukanlah sebuah hal yang mudah namun juga tidaklah mustahil. Terdapat banyak instrumen dalam teori ekonomi yang dapat dilakukan oleh pemerintah guna mempercepat perputaran roda perekonomiannya. Seperti kebijakan moneter (peredaran uang. Namun tugas ini diemban oleh Bank Indonesia) dan juga kebijakan fiskal (lewat Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau biasa kita sebut APBN).

Wacana yang dicanangkan pemerintahan Jokowi-JK bukanlah hanya angin surga belaka, tetapi dituangkan dalam kebijakan strategis APBN 2016. Dimana dalam APBN 2016 yang dapat diakses di situs Kementrian Keuangan terpampang jelas tujuan penggunaan anggaran negara, yakni untuk ”Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Memperkuat Pondasi Pembangunan yang Bekualitas".

Sumber: Kementrian Keuangan

Lewat APBN, pemerintah bisa menjadi motor pembangunan infrastruktur nasional. Mengapa alokasi anggaran untuk infrastruktur begitu penting, dan bahkan alokasi anggaran untuk infrastruktur tahun 2016 melonjak drastis hingga mencapai 300 triliun (Kemenkeu). Karena pembangunan infrastrukur merupakan salah satu jalan bagi pemerintah (dimanapun) untuk  memacu pertumbuhan ekonomi. Jika dilihat dari segi mikro, maka ketersediaan infrastruktur dapat mengurangi biaya produksi, bayangkan betapa mubazirnya ongkos transportasi jika untuk mencapai suatu daerah (yang terpencil dan minim fasilitas infrastruktur) harus memakan waktu yang lama dan dibutuhkan usaha yang lebih keras. 

Pertamina saat Menyalurkan BBM ke Pedalaman Papua
Sumber: Detik.com
Contoh nyatanya adalah ketika Pertamina mendistribusikan bahan bakar minyak ke pelosok Papua. Bahkan Pertamina harus rela mengeluarkan biaya tambahan Rp 30.000 untuk setiap liter bensin yang diantarnya. Sehingga contoh ini menjadi bukti konkrit jika dengan minimnya infrastruktur maka akan ada kecenderungan untuk menambah biaya produksi yang dalam kasus lain lazimnya “beban tambahan” distribusi tersebut akan diakumulasikan pada harga jual, sehingga harga jual di pasaran akan jauh lebih mahal. Pada akhirnya, bagaimana suatu produsen bisa bersaing secara kompetitif dengan barang-barang impor sambil mematok harga jual yang mahal?

Kemudian, jika dilihat dari cakupan yang lebih luas lagi, pembangunan infrastruktur kemudian bisa meningkatkan produktifitas dari perusahaan. Sehingga akibatnya jelas, perusahaan yang efisien dapat bersaing dalam persaingan pasar global ini.

Pembangunan infrastruktur tidak hanya menawarkan itu saja, tetapi disi lain dapat mempengaruhi kualitas kehidupan manusia yang dapat terwujud karena makin meningkatnya akses lapangan kerja serta peningkatan nilai pendapatan dan konsumsi.

Pengalaman Berharga dari Negeri Sakura

Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, jika peran pemerintah dalam melakukan percepatan perekonomiannya merupakan hal yang lumrah dilakukan di berbagai negara, salah satu negara yang patut diteladani adalah Jepang.

Paska perang dunia kedua, pemerintah Jepang memiliki peran yang dominan dalam pembangunan perekonominya. Dimana pemerintah Jepang di zaman Meiji terlibat secara masif dalam menyediakan segala fasilitas umum seperti pembangunan jalan kereta api, telekomunikasi dan yang lainnya, sehingga hal tersebut membuat pemerintah Jepang harus menyediakan modal yang relatif cukup besar. Sembari membangun berbagai macam fasilitas publik, pemerintah Jepang juga mempelopori industrialisasi dimana pabrik-pabrik yang mendapatkan transfer teknologi dari barat diserahkan oleh pihak swasta.

Hasil pembangunan infrastruktur dan industri yang dimana terdapat peran vital dari pemerintah Jepang terlihat pada tahun 90an. Dimana pada saat itu Jepang menjadi kekuatan ekonomi baru di dunia dan juga berstatus sebagai negara kaya jika diukur dengan menggunakan metode Produk Domestik Bruto.

Hambatan dalam Pembangunan Infrastruktur

Indonesia kala melihat kisah keberhasilan Jepang dalam perekonominya lewat pembangunan yang menyeluruh pastinya akan memiliki tendensi untuk mengikuti jejak yang sama. Namun, apakah hal tersebut relatif mudah dilakukan seperti membalikan telapak tangan? Tentu tidak.

Masalah yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia dalam mempercepat pembangunan infrastrukturnya cukup beragam. Namun, salah satu yang paling memberatkan adalah masalah pembebasan lahan.

Persoalan ini merupakan hal yang sangat klasik. Karena dalam banyak proyek yang dibuat pemerintah seringkali terjadi permasalahan pembebasan lahan. Lahan yang negara kita miliki padahal merupakan anugerah dari Tuhan yang juga tertulis dalam Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 33 ayat 3 yang intinya adalah dipergunakan untuk kemakmuran rakyat. Tetapi, tanah malah menjadi sumber masalah yang cukup pelik ketika pembangunan dilakukan secara intensif dan tentu saja membutuhkan lahan sebagai tempat untuk membangun fasilitas infrastruktur.
Warga Depok Menuntut Ganti Rugi Tanah yang Layak.
Sumber: viva.co.id

Jika dirunut lebih dalam lagi, persoalan ganti rugi tanah menjadi salah satu faktor penyebab rumitnya pembebasan lahan untuk pembangunan. Sehingga seringkali hal tersebut menyebabkan terjadinya sengketa tanah. 

Sebuah tanah yang diketahui akan dibangun infrastruktur seringkali menjadi bahan spekulasi dari para pihak-pihak yang kurang bertanggung jawab guna memanfaatkan kebutuhan mendesak dari pihak yang membangun infrastruktur dengan cara menaikan harga tanah yang diluar nalar. Hal ini dapat digolongkan sebagai faktor eksternal, yang berarti harga tanah dipengaruhi oleh tindakan manusia.


Mafia Tanah. Sumber: tataruangpertanahan.com



Di sisi lain, faktor internal yang dapat mempengaruhi harga tanah adalah ciri yang alami seperti lokasi kondisi geografis, daya dukung tanah serta kondisi fisik lainnya. 

Solusi atas Permasalahan

Kejadian di atas kemungkinan dapat dicegah dengan perencanaan tata guna tanah yang bisa mengantisipasi sejak awal kepentingan pemerintah pusat maupun daerah dalam pemnbangunan infrastruktur. 

Dalam Peraturan Pemertintah No. 16 Tahun 2004 Tentang Penatagunaan Tanah, penatagunaan tanah adalah pemanfaatan, pengolahan dan penguasaan tanah yang berwujud konsolidasi pemanfaatan tanah melalui pengaturan kelembagaan yang terkait dengan pemanfaatan tanah sebagai satu kesatuan sistem untuk kepentingan masyaraakt secara adil.

Sehingga, dalam PP ini Pemerintah dapat melakukan pembangunan yang sesuai dengan arahan fungsi kawasan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).  Selain itu, maka dapat dilakukan kegiatan inventarisasi kepemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah yang pada akhirnya akan menghasilkan peta kepemilikan tanah di masyarakat. Dengan mengetahui itu, maka pemerintah bisa gerak cepat untuk menaksir harga dan pihak-pihak mana saja yang tanahnya akan dibebaskan. Sehingga praktik calo dapat diminimalisir.

Kemudian, solusi selanjutnya adalah dengan mengadakan bank tanah. Prinsipnya sama dengan bank konvensional yang seringkali kita jumpai, yakni bank tanah menghimpun tanah dari masyarakat dan juga tanah negara yang menganggur untuk kemudian didistribusikan kembali sesuai dengan rancangan penggunaan tanah sehingga tanah bisa menjadi lebih produktif. 


Bank Tanah. Sumber: Jokopedia

Solusi ini juga sama-sama mengatasi mafia calo. Mengapa demikian? Karena dengan adanya bank tanah ini bisa dengan jelas diketahui pihak-pihak yang memiliki tanah dan juga bank tanah-lah yang kemudian langsung menjadi distributor kepada pihak lain yang ingin memanfaatkan tanah tersebut. 

Artikel ini dilombakan dalam GPR Blog Competition