Minggu, 21 Desember 2014

Karya Tulis Penelitian Sosial

PENELITIAN SOSIAL

PENGARUH BUDAYA ASING UNTUK INDONESIA DAN LATAR BELAKANG ORANG ASING DATANG KE INDONESIA



Nama Anggota :

-         Felix Darmawan
-         Gilang Ramadhan
-         Mazaya Chintya A.
-         Rifqi Fadhillah
-         Zena Nur Putri

Kelas 12 IPS 1
Bab 1


1.1  LATAR BELAKANG MASALAH
 
Kedatangan bangsa barat di Indonesia

Bangsa barat yang datang di Indonesia:

-         Portugis tahun 1511

-         Spanyol tahun 1521

-         Belanda tahun 1596

-         Inggris tahun 1811.


1.      Bangsa Portugis.

Bangsa Portugis menguasai malaka tahun 1511 dibawah pimpinan alfonso d’albuquerque.
Bangsa portugis datang ke Indonesia bertujuan untuk mencari rempah2.Bangsa Indonesia menolak bangsa Portugis. Karena Portugis akan melakukan monopoli perdangan rempah2. Portugis akan merampas kedaulatan raja-raja Indonesia perlawanan terhadap bangsa portugis pernah dilakukan oleh
raja Demak R. Patah dengan mengutus putranya Pati Unus
tetapi mengalami kegagalan.Portugis diterima oleh kerajaan Ternate. Karena, Portugis membeli rempah2 dengan harga tinggi Portugis diminta untuk membantu menyerang kerajaan Tidore pada awalnya sikap Portugis baik dengan rakyat Ternate, tetapi lama-kelamaan bersikap sebaliknya. Maka rakyat Ternate mengadakan perlawanan dengan sebab-sebab sebagai berikut :
-         Portugis melakukan monopoli sehingga merugikan rakyat
-         Kerajaan Ternate harus mengakui kekuasaan Portugis
-         Portugis menangkap dan membunuh Sultan Hairun


Pengaruh Portugis di Indonesia :
-         Berkembangnya agama katholik dan Kristen
-         Penggunaan nama-nama Portugis dan Indonesia bagian timur 
-         Bangunan-bangunan berupa benteng-berkembangnya musik keroncong
-         dsb


2.      Bangsa Spanyol

Bangsa Spanyol melakukan ekspedisi yang dipimpin oleh Ferdinand de Magelhaen dan Yuan Sebastian del Cono. Sampai di Filiphina tahun 1521. Magelhein meninggal dalam pertempuran di Filiphina dan perjalanan dilanjutkan oleh Sebastian del Cono, sampai maluku tahun 1521. kemudian bertemu dengan Portugis sehingga terjadi perselisihan. Perselisihan diakhiri dengan
perjanjian saragosa yang isinya keturunan Portugis di sebelah barat garis saragosa dan spanyol di sebelah timur garis saragosa



3.      Bangsa Belanda

Bangsa Belanda sampai di Indonesia tahun 1596 dibawah pimpinan
Cornelis de Houtman dan Peter Keyzer 
Tujuan bangsa Belanda adalah berdagang rempah-rempah.Uuntuk melancarkan usahanya maka dibentuk VOC tahun 1602.Tujuan VOC adalah :

-         Untuk menyaingi kongsi2 dagang lainnya. Co: EIC untuk menyaingi pedagang2 Belanda lain 
-         Untuk meningkatkan keuangan Negara

Untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah dalam memperkuat posisi VOC, pemerintah belanda mengangkat  gubernur jendral Pieter Both.
Tetapi tidak lama, maka tahun 1603 digantikan oleh Jon Pieterzoon Coen (j.p coen). Voc memiliki hak-hak istimewa yang disebut hak octroi

Hak-hak istimewa VOC sebagai berikut :

-         Hak untuk memiliki tentara sendiri
-         Hak untuk mencetak mata uang
-         Hak untuk mengadakan perjanjian dengan raja-raja Indonesia
-         Hak untuk memonopoli rempah
-         Hak untuk memerintah daerah yang diduduki

Upaya-upaya VOC untuk menguasai perdangangan :

-         Memonopoli perdagangan-hongi tochen (mengawasi para pedagang maluku agar tidak menjual rempah-rempah ke pedagang lain)
-         Ekstipasi ( menebang tanaman rempah-rempah milik rakyat agar tidak berlebihan)
-         Contingenten ( rakyat wajib membayar pajak berupa hasil bumi)
-         Verplichte leverentie (rakyat wajib membayar pajak berupa hasil bumi di wilayah yang tidak dikuasai oleh voc-pleanger stelsel (kewajiban rakyat menanam kopi)

Voc dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 karena :
-         Keuangan VOC semakin deficit
-         Pegawai-pegawai VOC banyak yang melakukan korupsi
-         Banyak uang yang dikeluarkan untuk membiayai perang
-         Kalah bersaing dengan kongsi dagang Inggris dan Perancis
-         Banyak mendapat perlawanan dari rakyat Indonesia
-         Rakyat Indonesia sudah tidak mampu membeli barang-barang yang dipasarkan VOC
Setelah VOC dibubarkan, maka pemerintah Belanda mengangkat
Willem Deandels sebagai gubernur  jendral di Indonesia. Tugas-tugas Daendels sebagai berikut :
-         Mempertahankan Jawa dari kekuasaan Inggris
-         Membentuk pemerintahan di Indonesia
-         Memperbaiki masalah keuangan

Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, Daendels mengambil kebijakan dalam bidang pertahanan yakni :
-         Menigkatkan jumlah prajurit
-         Membangun jalan raya dari Anyer-Panarukan
-         Membangun armada pertahanan laut di Surabaya dan Batavia
-         Membangun pelabuhan di Ujung Kulon, dan Surabaya

Tindakan Daendels dalam bidang pemerintahan :
-         Membentuk sekretaris Negara
-         Membentuk lembaga peradilan di Surabaya
-         Memindahkan pusat pemerintahan dari Sunda Kelapa ke Jayakarta
-         Menyingkirkan raja-raja yang menghalangi kebijakannya

 
                 Tindakan Daendels dalam bidang keuangan :
-         Mengeluarkan uang kertas
-         Menjual tanah-tanah kepada partikelis (swasta) seperti Cina dan Arab
-         Memborongkan kepada swasta dalam memungut pajak 
-         Membentuk badan pengawas keuangan


4.      Bangsa Inggris 

Pada tahun 1811, Inggris mampu menguasai daerah jajahan Belanda, maka Belanda harus menandatangani kapitulasi tuntang tanggal 18 September 1811, yang isinya adalah:
-         Daerah jajahan Belanda diserahkan kepada Inggris
-         Tentara Belanda menjadi tawanan Inggris
-         Orang-orang Belanda dapat menjadi pegawai Inggris

Pemerintahan inggris di Indonesia 1811-1816

Berdasarkan kapitulasi tuntang tahun 1811, Inggris secara resmi menguasai Indonesia, maka gubernur jendral EIC, Lord Minto menunjuk Stanford Raffles untuk membentuk pemerintahan di Indonesia. Tugas pokok Raffles adalah:


1. Memperbaiki dalam bidang pemerintahan. Caranya :
-         Indonesia (Pulau Jawa) dibagi menjadi 16 karesidenan
-         Para bupati diangkat menjadi pegawai negeri
-         Daerah keratin Jogjakarta dan Surakarta dipersempit
-         Mengurangi kekuasaan raja



2.  Memperbaiki dalam bidang keuangan. Caranya :
 
-         Melaksanakan sistem perdagangan bebas
-         Melaksanakan sistem sewa tanah / land-rente
-         Melanjutkan sistem perdagangan perkebunan kopi
-         Memonopoli perdagangan garam



3. Memperbaiki dalam bidang sosial. Caranya :

-         Menghapuskan sistem perbudakan
-         Mengurangi pengaruh kekuasaan tradisional 

Jasa-jasa Raffles selama memerintah Indonesia :

-         Mendukung lembaga kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang bernama
Bataviaa schgenootschop di harmoni
-         Menulis buku
-         Menemukan bunga Rafflesia Arnoldi
-         Istrinya, Olivia Marianne, merintis Kebun Raya Bogor
-         Mengembalikan Sultan Sepuh menjadi Sultan Yogyakarta pada tahun 1813 terjadi koalisi antara Belanda dengan Inggris untuk menghadapi Napoleon Bonaparte. Pada tahun 1814 antara Inggris dan Belanda menandatangani
konvensi London yang isinya : Inggris mengembalikan wilayah Indonesia kepada Belanda-Inggris berkuasa di India penyerahan Indonesia dari Inggris ke tangan Belanda pada tahun 1816. Sejak itu, kekuasaan Inggris berakhir di Indonesia.

Sistem Tanam Paksa (cultuur stelsel)

Sistem Tanam Paksa dilaksanakan pada tahun 1830 oleh Van der Bosch. Tujuan tanam paksa adalah untuk mengisi kekosongan keuangan khas Negara. Programnya adalah :
-Sistem sewa tanah dengan uang harus dihapuskan
-Sistem tanam bebas harus diganti dengan tanam wajib
-Pajak tanah harus dibayar dengan hasil bumi atau tanaman

Kerja wajib/rodi pelaksanaan dan program tanam paksa banyak terjadi penyimpangan sehingga mengakibatkan kesengsaraan bagi rakyat Indonesia. Akibat penyimpangan tersebut, kaum humanis dan liberalmenuntut tanam paksa dibubarkan.Tokoh-tokohnya adalah :Vibalis, Bosch, Fransen van de Putte, Barn van Hoevel.
Dr. Douwes Dekker akibat positif tanam paksa bagi Indonesia :
-Indonesia mengenal berbagai macam tanaman-indonesia mengetahui daerah2 yang cocok untuk jenis tanaman tertentu 
-Indonesia mengetahui cara merawat dan memanennya
-Indonesia mengetahui cara mengolah tanah

Akibat negative tanam paksa :
-Rakyat Indonesia tetap miskin
-Banyak sawah/lading terlantar 
-Rakyat banyak mengalami kelaparan sehingga muncul berbagai macam penyakit atas desakan kaum liberal dan humanis secara bertahap, cultuur stelsel dibubarkan dan secararesmi berakhir tahun 1870.

Sistem usaha bebas/swasta

Setelah culture stelsel dibubarkan, maka pemerintah Belanda melaksanakan system usaha bebas sehingga para pemilik modal memiliki kebebasan dalam mengembangkan usahanya. Menteri jajahan de Waal pada tahun 1870 mengajukan UU agrarian (agrarische wet) kepada pemerintah yang bertujuan untuk :
-Melindungi para pengusaha asing
-Melindungi status dan kepemilikan tanah para pribumi setelah usaha bebas/swasta dibuka, maka banyak perkebunan2 dibuka kembali.

Keuntungan dari usaha bebas/swasta dengan Belanda :
-Para pengusaha mendapatkan keuntungan besar 
-Hasil kekayaan Indonesia mengalir ke Eropa/Belanda
-Belanda mampu membangun industry-industri baru
-Belanda mampu membangun bidang transportasi
-Belanda mampu membangun pelabuhan-pelabuhanbaru

Kerugian bangsa Indonesia :
-Indonesia tetap miskin
-Indonesia tetap menderita
-Indonesia tetap menjadi daerah eksploitasi belanda
-Kondisi ekonomi dan social bangsa Indonesia semakin buruk 
-Banyak tanah yang disewa oleh para pengusaha


 



Politik Etis (etika)

Kaum liberal dan humanis (kaum progresif) pada tahun 1890 mengusulkan kepada parlemen Belanda untuk mengubah kebijakan politik di daerah jajahan karena bangsa Belanda telah dapat banyak keuntungan.
Canraad Theodore van Deventeer, 1899, telah menulis di majalah De Gids yang berjudul Eeneereschuld (utang budi) yang intinya Belanda sudah selayaknya membalas budi pada bangsa Indonesia.
Cara membalas dengan trilogy Van Deventeer, yaitu :
-Edukasi/pendidikan
-Irigasi/pengairan
-Transmigrasi 

Pada kenyataannya trilogy Van Deventeer hanya menguntungkan pihak Belanda karena :
-Edukasi : untuk mencetak tenaga pendidik dan upah yang murah
-Irigasi : untuk mengairi perkebunan dan tanah-tanah milik belanda
-Transmigrasi : untuk memenuhi tenaga kerja perkebunan-perkebunan milik Belanda khususnya di luar Jawa.

Khusus untuk pendidikan/edukasi membawa kemajuan karena menghasilkan kaum terpelajar/intelektual yang berusaha membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan.Tokoh intelektual tersebut adalah :
-Dr. Cipto Mangunkusumo
-Dr. Wahidin Sudirohusodo
-Dr. Sutomo


BERBAGAI PERLAWANAN MASYARAKATINDONESIA

Jepang

Untuk menghadapi Sekutu maka dibentuklah :. Seinendan (Barisa Pemuda) 9 Maret 19432. Fujinkai (himpunan Wanita) Agustus 19433. Keibodan (Barisan pembantu Polisi). Organisasi Militer : HEIHO (Pembantu Prajurit),PETA (Pembela Tanah Air).




Inggris

Bentuk-bentuk perlawanan :
A.     Perang Maluku (1817)

Sebab umum : Ketidakpuasan rakyat akibat penerapan politik pemerasan yang diterapkan misalnya; monopoli cengkeh, pelayaran hongi
Cara perlawanan : dengan menyerbu benteng Belanda Duurstede di Saparua
Tokoh : Pattimura, Christina Martha Tiahahu, Anthoni Reebok, dllb. Perang Paderi (1821-1838)

Sebab :
- Pertentangan aliran Wahabi (ingin pemurnian islam) dengan Tasawuf (islam tradisional)
- Adanya kebiasaan buruk yang ingin diberantas misal; mabuk, judi dll
- Pertentangan antara hukum adat (matrilinial) dengan hukum islam (patrilinial)
- Perebutan pengaruh antara kaum adat dengan kaum ulama
- Adanya campur tangan Belanda sehingga situasi memanas

     Cara perlawanan :
Melalui perang Tokoh : Tuanku Imam Bonjol, Tuanku Gapuk, Tuanku Nan Cerdik, dll.

B.      Perang Diponegoro (1825-1830)

Sebab umum :
- Kekuasaan raja Mataram yang semakin kecil dan terbatas, dibaginya wilayah   kerajaan menjadi 4 daerah lewat perjanjian Giyanti
- Dikuranginya hak-hak kaum bangsawan keratin
- Beban rakyat semakin berat akibat pemerasan oleh penjajah

Sebab khusus :
- Pembuatan jalan kereta api melewati makam leluhur P. Diponegora tanpa izin

Cara perlawanan : Melalui pemberontakan di seluruh tanah JawaTokoh : P. Diponegoro, Sentot Alibasyah, P. Mangkubumi, Kyai Mojo, dlld. Perang Aceh (1873-1904)

C.      Perang Aceh

Sebab perang :
- Perbedaan penafsiran atas kedudukan daerah Sumatera Timur, baik Belanda maupun kerajaan Aceh menganggap itu wilayahnya
- Dibukanya terusan Suez menjadikan Aceh menjadi penting dalam pelayaran internasional
- Adanya pelaksanaan politik Pax Neerlandica oleh Belanda
- Penolakan rakyat Aceh terhadap tuntutan Belanda agar Aceh tidak berhubungan dengan negara asing dan mengakui Belanda sebagai yang dipertuan

Cara perlawanan : Melalui pemberontakan bersenjata

Tokoh : Teuku Umar, Teungku Cik Di Tiro, Cut Nyak Din, dll. Perang Bali (1846-1909)


D.     Perang Bali

Sebab perang :
-Tuntutan Belanda untuk menghapuskan hukum “Tawan Karang” yang ditolak raja-raja Bali. Raja-raja Bali dipaksa mengakui kedaulatan Belanda

Cara perlawanan : Melalui perang puputan
Tokoh : I Gustu Ketut Jelantik, I Gusti Ngurah Made Kerangasem, dll.


E.      Perang Banjarmasin (1859-1863)

Sebab perang :
- Terjadinya perselisihan mengenai tahta kerajaan antara P. Tamjidillah dan P. Hidayat, di mana Belanda kemudian campur tangan
- Keinginan Belanda untuk menerapkan politik pax neerlandica disana

Cara perlawanan : Melalui perlawanan rakyat

Tokoh : P. Hidayat, P. Antasari, dll.


F.      Perang Tapanuli (1878-1907)

Sebab perang :
-Penentangan raja Tapanuli yang masih menganut animisme atas penyebaran agama Kristen oleh Belanda
     - Adanya keinginan Belanda untuk menerapkan politik pax neerlandica

Cara perlawanan : melalui perlawanan rakyat

Tokoh : Sisingamangaraja XII

Berbagai pemberontakan di atas semuanya dapat dipadamkan oleh Belanda karena kurangnya persatuan dan hanya mempertahankan daerahnya sendiri. Awal abad 20 Belanda telah dapat menguasaiseluruh wilayah Indonesia sehingga penerapan politik Pax Neerlandica dapat dikatakan berhasil. Dalam perkembangannya awal abad 20 ini pula perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia mengalami perubahan yaitu melalui berbagai organisasi modern. Ini terjadi akibat positif dari politik ethis.

Spanyol

Minahasa juga pernah berperang dengan Spanyol yang dimulai tahun 1617 dan berakhir tahun1645. Perang ini dipicu oleh ketidakadilan Spanyol terhadap orang-orang Minahasa, terutamadalam hal perdagangan beras, sebagai komoditi utama waktu itu. Perang terbuka terjadi nanti pada tahun 1644-1646. Akhir dari perang itu adalah kekalahan total Spanyol, sehingga berhasil. *Sumber Acaemica.Edu

Dari uraian yang dikutip diatas, tersirat bahwa bangsa-bangsa Eropa atau barat ingin sekali menyebarkan 3G yaitu Gold (mencari harta benda), Glory (mencari kejayaan), Gospel (menyebarkan agama nasrani). Negara-negara di kawasann timur menjadi sasaran utama para orang-orang dari Negara barat. Karena, di Negara kawasan timur memiliki rempah-rempah yang dapat bernilai jual tinggi. Sehingga, banyak bangsa-bangsa barat yang menjajah di Negara kawasan timur. Ini juga berdampak kepada penyebaran budaya dari barat melalui penjajahan bangsa barat kepada Indonesia. Selain penjajahan, tidak sedikit para tentara veteran dari bangsa barat menetap di Indonesia dan menikah dengan warga pribumi. Sehingga, dari persilangan perkawinan tersebut dihasilkan keturunan yang berasal dari bangsa barat dan juga warga pribumi. Namun. Rakyat Indonesia tahu bahwa masa penjajahan oleh bangsa barat menyiksa bangsa ini. Karena, banyak kelakuan para bangsa asing yang semena-mena terhadap bangsa ini. Misalnya dengan menyuruh rakyat Indonesia untuk melakukan kerja paksa, tanam paksa, dan juga yang lainnya. Namun. rakyat Indonesia melakukan perlawanan di berbagai tempat. Baik melalui perlawanan secara fisik maupun diplomatik. Sampai akhirnya, usaha Indonesia untuk mendapatlan kemerdekaannya tanggal 17 Agustus 1945. Jadi, Indonesia sudah bisa lepas dari penjajahan dari bangsa lain.
Uraian tadi merupakan pengaruh budaya barat bagi Indonesia di masa lampau, lebih tepatnya di masa penjajahan. Selanjutnya, kami akan membahas pengaruh budaya barat di masa kini. Tentu ada banyak perbedaan antara pengaruh budaya barat di jaman penjajahan dan juga pengaruh budaya barat di Indonesia. Berbeda dengan di jaman penjajahan yang menggunakan kekerasan untuk menyebarkan budaya barat, namun di jaman yang modern ini penyebaran budaya tidak menggunakan kekerasan  
Globalisasi membawa perubahan yang sangat signifikan di dunia ini. Karena dengan adanya kemajuan teknologi informasi kita dapat mengetahui informasi dengan cepat dan juga ruang lingkupnya luas, tidak mengenal batas Negara, benua, dan juga luasnya samudera.

Selain itu, dengan pesatnya perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi ini, semua orang di dunia ini bisa mengetahui tujuan wisata yang menarik di suatu Negara. Dan, itu juga memiliki dampak ke Indonesia. Tempat-tempat wisata di Indonesia, misalnya seperti Bali, Manado, Raja Ampat, Jakarta, dan tempat wisata di daerah lain. Akibatnya, banyak orang luar negeri yang datang ke Indonesia. Ada yang bertujuan untuk berlibur dan juga ada yang bekerja di Indonesia.
Pemerintah Indonesia juga merespon hal ini dengan meningkatkan fasilitas, kenyamanan, dan kemudahan. Karena, bagaimanapun juga, kedatangan para turis dan ekspat asing akan menguntungkan Indonesia, karena dapat menambah devisa Negara dan perekonomian di wilayah sekitar tempat wisata juga meningkat.

1.2  IDENTIFIKASI MASALAH
Ternyata, kedatangan orang asing tidak sepenuhnya memberikan manfaat. Namun juga ada yang memberikan masalah bagi Indonesia. Misalnya seperti contoh kasus suaka para imigran gelap asal Negara timur tengah yang bertujuan untuk mencari peghidupan yang lebih layak di Australia namun transit terlebih dahulu di Indonesia. Ketika itu, para pencari suaka sedang mendarat di Indonesia, namun petugas keimigrasian menangkap para pencari suaka tersebut karena tidak membawa perlengkapan yang harus dibawa untuk berpergian ke luar negeri, jadi bisa dikatakan mereka adalah imigran gelap. Selain karena mereka berstatus sebagai imigran gelap, mereka juga membuat resah para warga sekitar. Para imigran tersebut ada yang dalam keadaaan mabuk sehingga kesadarannya tidak penuh dan juga ada yang sampai menjarah benda-benda milik warga.
Tidak hanya kasus para pencari suaka saja yang menjadi masalah kedatangan orang asing ke Indonesia. Namun juga banyak kasus orang asing sebagai pengedar obat-obatan terlarang. Ini juga berbahaya karena target sasaran para broker obat-obatan terlarang adalah masyarakat Indonesia, terutama para generasi muda. Ini menjadi perhatian khusus bagi aparat kepolisian republik ini. Terbukti bahwa ada seorang pengedar benda haram tersebut ditangkap di daerah Jakarta Utara. Dia ditangkap saat membawa sebuah narkoba dengan menggunakan tas saat berjalan kaki di daerah Jakarta Utara. Ketika berhasil ditangkap dan diperiksa oleh pihak yang berwajib, dia mengaku akan memberikan narkoba tersebut yang telah menunggunya di suatu tempat. Barang haram tersebut dibawa dari China tepatnya di kota Beijing menuju Jakarta. Dia juga mengaku bahwa rutinitas seperti mengedarkan barang narkoba sudah dilakukannya selama belasasan tahun. Wajar saja jika para pengedar narkoba tersebut betah sekali melakukan bisnis jual beli obat-obatan terlarang, karena keuntungannya cukup besar. Yaa, sekali mengirimkan obat-obatan terlarang tersebut dia mendapatkan omzet sekitar 5 juta hingga belasan juta tergantung jarak dan tingkat kesulitan ketika mengirimkan benda haram tersebut.
Namun tidak hanya dampak negatifnya juga, kedatangan orang dari luar negeri juga membawa dampak positif bagi Negara kita juga. Seperti halnya, tempat-tempat wisata yang menjadi objek wisata akan semakin ramai dengan kedatangan para turis asing, yang berefek pada tumbuhnya perekonomian warga sekitar objek wisata tersebut. Selain itu, Indonesia akan menjadi lebih terkenal di dunia internasional karena keindahan objek wisatanya. Hal ini dapat dimanfaatkan bagi pemerintah untuk memaksimalkan pendapatan devisa Negara dari sektor pariwisata. Karena bagaimanapun juga, sektor pariwisata berpotensi menjadi lumbung pemasukan devisa Negara selain di bidang ekspor bahan tambang, hasil hutan, maupun dari tenaga kerja Indonesia.

1.3  PEMBATASAN MASALAH
Dalam hal ini, penulis akan menjadikan orang-orang yang berasal dari luar Indonesia untuk mengetahui alasan mereka datang ke Indonesia dan juga para orang-orang pribumi mengenai efek kedatangan para orang asing.

1.4  PERUMUSAN MASALAH
Fenomena kedatangan orang asing baik di jaman penjajahan maupun masa kini memiliki dampak kepada bangsa Indonesia dan juga masyarakat Indonesia. Misalnya jika di jaman penjajahan dulu membawa kesengsaraan bagi bangsa ini. Sedangkan di jaman sekarang masih memiliki dampak negative seperti para kedatangan imigran illegal yang berniat jahat layaknya seorang bandar narkoba, pencari suaka yang berbuat onar selain itu kedatangan orang asing juga memiliki dampak positifnya. Misalnya seperti sumber devisa Negara, meningkatkan perekonomian daerah sekitar objek wisata.

1.5  TUJUAN PENELITIAN
Maksud tujuan penelitian ini adalah untuk menjabarkan bagaimana dampak kedatangan dari turis asing, kami ingin mengetahui apakah ada dampak dari kedatangan orang asing. Selain itu kami ingin mengetahui alasan para orang asing untuk datang ke Indonesia.

1.6  KEGUNAAN PENELITIAN
Kegunaan dari penelitian ini adalah selain kita mengetahui apa yang melatarbelakangi orang asing mendatangi Indonesia, ternyata bagi orang asing Indonesia menjadi Negara yang menarik untuk dikunjungi bagi mereka. Mereka bilang Indonesia merupakan Negara yang memiliki pesona untuk dikunjungi, mereka juga bilang bahwa orang-orang disini ramah sekali, itu yang menjadikan Negara Indonesia nampak berbeda dari Negara lain.  Banyak dari mereka bilang pada awalnya mereka tidak pernah mengetahui Indonesia, mereka bisa mengetahui Indonesia hanya dari pengalaman dari teman-teman mereka yang lebih dahulu tiba di Indonesia. Lalu, untuk membuktikan pengalaman teman-teman dari narasumber kami, mereka datang ke Indonesia. Dalam pendapatnya masing-masing narasumber yang kami temui diberbagai tempat di Jakarta, semua orang asing memiliki pandangan positif tentang Indonesia, memang menurut para narasumber kami, Indonesia memilik berbagai masalah, seperti kemacetan, penyandang masalah social, maupun dinamika social lain yang ada di Negeri ini. Namun, dalam pandangan mereka hal itu tidak menjadi masalah besar bagi mereka untuk menjadi halangan untuk datang ke Indonesia. Mereka bilang, bahwa hampir di setiap Negara di dunia ini yang narasumber pernah singgahi memiliki masalah-masalah seperti itu. Selain itu, mereka juga terkejut dengan fenomena bahwa para penduduk Indonesia memiliki agama. Steven, pria berusia 50 tahun yang berasal dari Belanda merupakan salah satu narasumber kami yang terkejut dengan hal ini. Karena, di daerah mereka (daratan Eropa) banyak sekali orang-orang disana yang tidak memiliki agama (atheis). Ketika ditanya latar belakang fenomena yang terjadi di Eropa sana, Steve bilang (kira-kira begini terjemahannya) “Semua agama di dunia itu baik bukan? Seperti Islam, Kristen, Buddha, Hindu, sama baiknya?” Dan tim penelitian pun tersadar bahwa Eropa berbeda dengan Indonesia yang memiliki beranekaragam agama dan suku bangsa. Selain itu dia juga menjelaskan bahwa sejak lama orang-orang di daratan Eropa memisahkan agama dengan kehidupan sehari-hari (sekularisme). Hal ini yang menjadi salah satu penyebab bahwa di Eropa tidak sedikit yang tidak memiliki agama (atheis).







BAB II

A.     PENGKAJIAN TEORI
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan alam” di Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain. Menurut para ahli tentang kebudayaan:
·        Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
·        Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
·        Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
·        Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
·        Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
Secara timbal balik, tiap peradaban akan berpengaruh satu sama lain. Hukum sosial berlaku bagi semua peradaban. Peradaban yang maju, pada suatu masa, cenderung memiliki perngaruh yang luas bagi peradaban-peradaban lain yang berkembang belakangan.
Perkembangan terknologi, terutama masuknya kebudayaan asing (barat) tanpa disadari telah menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan menjadi pemicu alkulturasi kebudayaan yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya kebudayaan tersebut tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah. Akibatnya kebudayaan asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar biasa.
Budaya asing yang masuk keindonesia menyebabkan multi efek. Budaya Indonesia perlahan-lahan semakin punah. Berbagai iklan yang mengantarkan kita untuk hidup gaul dalam konteks modern dan tidak tradisional sehingga memunculkan banyaknya kepentingan para individu yang mengharuskan berada diatas kepentingan orang lain. Akibatnya terjadi sifat individualisme semakin berpeluang untuk menjadi budaya kesehariannya. Ini semua sebenarnya terhantui akan praktik budaya yang sifatnya hanya memuaskan kehidupan semata. Sebuah kebobrokan ketika bangsa Indonesia telah pudar dalam bingkai kenafsuan belaka berprilaku yang sebenarnya tidak mendapatkan manfaat sama sekali jika dipandang dari sudut keislaman. Artinya dizaman Edan sekarang ini manusia hidup dalam tingkat Hidonisme yang sangat tinggi berpikir dalam jangka pendek hanya mencari kepuasaan belaka dimana kepuasaan tersebut yang menyesatkan umat islam untuk berprilaku. Salah satu contoh Serdehana sesuai dengan kenyataan, Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Jika pengaruh di atas dibiarkan, apa jadinya Moral generasi bangsa kita, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. dengan adanya budaya barat atau budaya asing di Indonesia, dapat membawa dampak bagi Indonesia. Dampak masuknya budaya asing antara lain. terjadi perubahan kebudayaan, pembauran kebudayaan, modernisasi, keguncangan budaya, melemahnya nilai-nilai budaya bangsa. Dampak tersebut membawa pengaruh besar bagi Indonesia, baik dari segi postif, maupun negatif. Indonesia, masih terlalu lemah dalam menyaring budaya yang baik di ambil dengan yang tidak, “maka kita semua sebagai warga Indonesia wajib membanggakan apa saja yang sudah menjadi budaya kita sendiri”, jangan sampai melupakan budaya lama dengan sudah menemukan budaya baru.
Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa namun kita harus tetap menjaga agar budaya kita tidak luntur. Langkah-langkah untuk mengantisipasinya adalah antara lain dengan cara, Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri, Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya, Melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik- baiknya dan Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya.


B.      PEMBAHASAN PENELITIAN

Dalam penelitian ini, kami mengkaji tentang budaya asing yang semakin berpengaruh terhadap pola hidup bangsa kita yang membuat eksistensi budaya sendiri pun semakin luntur karena banyaknya masyarakat yang pola berfikir tradisionalnya sudah berubah seiring berkembangnya zaman.                                           Seiring dengan masuknya era globalisasi saat ini, turut mengiringi budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia. Di zaman yang serba canggih ini, perkembangan kemutakhiran teknologi tidak dibarengi dengan budaya-budaya asing positif yang masuk. Budaya asing masuk ke negeri kita secara bebas tanpa ada filterisasi. Pada umumnya masyarakat Indonesia terbuka dengan inovasi-inovasi yang hadir dalam kehidupannya, tetapi mereka belum bisa memilah mana yang sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku dan mana yang tidak sesuai dengan aturan serta norma yang berlaku di negara Republik Indonesia.               Negara Indonesia mempunyai norma-norma yang harus dipatuhi oleh masyarakatnya, norma tersebut meliputi norma agama, norma hukum, norma sosial, norma kesopanan. Setiap butir norma memiliki peranan masing-masing dalam mengatur hidup manusia. Norma merupakan suatu ketetapan yang ditetapkan oleh manusia dan wajib dipatuhi oleh masyarakat dan memiliki manfaat positif bagi kelangsungan hidup khalayak. Setiap peraturan yang telah ditetapkan pasti ada sanksi bagi yang melanggar, hal itu serupa dengan norma, apapun jenis norma ada di Indonesia, pasti ada sanksi bagi yang melanggarnya.                 Pada umumnya masyarakat Indonesia sekarang seakan tidak menghiraukan lagi norma-norma yang ditetapkan. Terbukti dengan banyaknya penyimpangan prilaku yang dilakukan oleh banyak orang, seperti perbuatan korupsi, mencuri, menistakan agama, dan sebagainya. Kasus-kasus seperti itu menandakan bobroknya mental bangsa ini. Sehingga generasi muda yang mendatang bisa diperkirakan dapat lebih buruk dari masa sekarang jika mental mundur tersebut masih ditularkan pada kaum remaja saat ini.                                                Hal tersebut sudah mulai terjadi sekarang, kenyataan yang terjadi saat ini banyak remaja yang melakukan penyimpangan-penyimpangan yang sudah tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di Indonesia. Mereka tidak menghiraukan lagi norma-norma yang ada. Kemudahan mengakses budaya asing serta kemudahan masuknya budaya asing tanpa ada filterisasi membuat usia muda rawan tergoda dengan hal-hal yang bisa membahayakan dirinya. Seperti banyaknya blue film yang masuk ke Indonesia, permasalahan ini sangat berdampak negatif bagi masyarakat khususnya kalangan remaja. Banyak blue film atau adegan porno laiinya yang dapat diakses dengan mudah melalui internet. Para remaja bebas mengakses dan menonton film tersebut tanpa pengawasan dari pihak orang tua mereka. Hal tersebut menimbulkan dampak yang kurang baik bagi psikis si remaja itu sendiri, dengan menonton adegan porno, si remaja tersebut jadi termotivasi ingin melakukan hal yang ia tonton dan ada sesuatu yang baru yang tidak seharusnya di coba jadi ingin dicoba. Jika sudah seperti ini siapa yang harus di salahkan? Permasalahan ini hanyalah satu contoh kasus yang sekarang sering terjadi di Indonesia.                                                                                     Maka dari itu, kelompok kami akan menyajikan dan membahas permasalahan ini berdasarkan dari observasi penelitian yang telah kami laksanakan.

C. KERANGKA BERFIKIR
Dalam pembuatan makalah ini kami menggunakan pola paragraf dari umum ke khusus, dengan alasan agar pembaca merasa bingung dalam membaca karena dalam membaca dimulai dari hal-hal yang ringan dulu baru meningkat ke hal-hal yang lebih kompleks.

D. RUMUSAN HIPOTESIS
Adanya pengaruh budaya asing terhadap bangsa Indonesia ini memiliki dampak positif maupun negative. Maka dari itu perlu adanya tindak lanjut dalam menyikapi perngaruh budaya tersebut. Adapun tindakan-tindakan yang dapat dilakukan yaitu :
1. Menambah porsi pengetahuan tentang kebudayaan bangsa di sekolah-sekolah baik mulai dari tingkat SD sampai perguruan tinggi.
2. Menyeleksi kemunculan kebudayaan asing baru, sehingga budaya yang masuk  tidak merugikan dan berdampak negative.
3. Mengadakan berbagai pertunjukan kebudayaan sendiri demi meningkatkan eksistensi budaya bangsa.
4. Membatasi acara-acara yang dapat memunculkan rasa cinta terhadap budaya asing.
BAB III
METODE PENELITIAN

A.      Metode Penelitian     

Dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Kedatangan Orang Asing ”  penulis menggunakan metode deskriptif. Metode penelitian deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan suatu situasi atau keadaan populasi tertentu yang bersifat faktual secara sistematis dan akurat.

B.      TUJUAN PENILITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penilitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh warga asing untuk Indonesia dan masalah-masalah apa saja yang dimiliki Indonesia dimata orang asing dibanding dengan dinegaranya. Dan kami juga ingin mengetahui, mengapa warga asing tertarik mengunjungi Indonesia.
C.      Tempat dan Waktu Penilitian

1.      Tempat  Penelitian
Penilitian ini dilakukan diberbagai tempat, seperti :
- Monas
Cuaca yang sangat cerah dan juga panas menyambut kedatangan kami di Monas. Padahal. Kami tiba di sana sekitar pukul 10 pagi. Dengan menggunakan kereta api kami tiba di stasiun juanda dan dengan menggunakan bajaj berbahan bakar gas kami menuju kawasan Monas. Tidak begitu jauh jarak antara stasiun Juanda dengan kawasan Monas. Namun, dengan mempertimbangkan efisiensi waktu, kelompok kami pun memutuskan menaiki bajaj.
            Menaiki bajaj seolah-olah ada rasa yang berbeda bagi kami semua. Maklum saja, di daerah kami tinggal (Depok) tidak ada lagi kendaraan klasik seperti bajaj. Hanya membutuhkan sekitar 5 menit untuk tiba di kawasan Monas.
            Banyak para turis yang datang di Monas untuk menghabiskan waktu liburnya. Maklum, ketika kami melakukan penelitian ini tepat ketika waktu liburan akhir tahun. Lalu, kami akhirnya berisitrahat sejenak untuk melepaskan penat dan sekalian makan siang. Sekilas, banyak juga para turis asing yang berlalu lalang di sekitar tempat kami berstirahat. Setelah beristirahat, kami pun melanjutkan perjalanan untuk menuju puncak monas.
            Terlihat antrian yang cukup panajang untuk membeli tiket masuk ke menara Monas. Harga tiketnya cukup terjangkau, satu tiket khusus pelajar dipatok Rp 2000,00. Kami pun kembali berjalan untuk menuju menara Monas melalui lorong bawah tanah. Keadaan di sepanjang lorong itu nampak cukup bersih dan terawatt. Hal ini yang membuat kami nyaman dalam perjalanan menuju menara Monas walaupun harus menempuh jarak yang tidak pendek.
            Setibanya di menara Monas, kami agak kecewa ketika akses untuk menuju puncak Monas ditutup, akhirnya kami pun hanya sampai di teras Monas. Angin yang berhembus cukup kencang, seolah-olah membuat cuaca panas menjadi tidak kerasa. Namun, sayang sekali kami tidak bisa menemukan orang asing yang akan menjadi narasumber kami. Akhirnya, setelah kami menikmati pemandangan dari teras Monas, lalu kami turun ke bawah untuk mengunjungi museum.
            Keadaan museum tersebut cukup gelap, memang masih ada lampu yang menjadi penerangan, namun jumlahnya tidak banyak untuk menyinari museum yang cukup luas tersebut. Dan akhirnya, kami menemukan orang asing yang akan menjadi narasumber kami. Dia namanya George, seorang warga Amerika Serikat yang menjadi narasumber pertama kami. Dia datang bersama seorang kerabatnya yang berkewarganegaraan Indonesia. Dan ternyata perkiraan peneliti benar bahwa orang yang menemani George di museum Monas tersebut adalah saudara kandung dari istri George.
            Mulanya, tujuan George untuk berkunjung ke Indonesia adalah untuk pergi berlibur dan juga untuk mampir ke tanah kelahiran dari istri George. Dia enjoy sekali tentang kehidupan di Indonesia, khususnya di Jakarta ini. Karena menurutnya orang Indonesia itu ramah-ramah, mempunyai rasa solidaritas yang tinggi (tidak individu). Dan hal-hal tersebut tidak dia temukan di kota tempat tinggalnya, yaitu di Philadelphia. Dia menceritakan bahwa kehidupan di Amerika Serikat dan Indonesia sungguh berbeda. Jika di Indonesia kita menemukan orang-orang yang ramah dan tidak individualis, namun di Amerika Serikat jarang sekali ditemukan orang-orang yang memiliki sifat seperti Indonesia. Kehidupan di Amerika Serikat itu sangat individualis sekali, tidak ada rasa empati antar sesama manusia. Menurut pengalamannya, ketika dia sedang makan di restaurant ada seorang wanita terserempet mobil hingga terjatuh, tidak ada orang yang menolongnya. Bahkan orang yang berada di sekitar tempat kejadian hanya melihatnya saja tanpa melakukan apa-apa. Hal ini yang membuatnya merasa bahwa kehidupan di Indonesia membuat dirinya tertarik. Dan ketika peneliti menjelaskan tentang masalah-masalah klasik dari kota-kota besar di Indonesia, khususnya Jakarta seperti macet, banjir, penyandang masalah kesejahteraan sosial, dan lain-lain, tidak merubah opini dia tentang Jakarta. Menurutnya, hal tersebut juga ada di tanah kelahirannya.
- Kota Tua
            Klasik, itu merupakan sepenggal kata yang bisa kami simpulkan mengenai keadaan kawasan kota tua. Betapa tidak, hampir seluruh bangunan di kawasan kota tua mengadopsi arsitektur jaman Belanda. Mulai dari stasiun kota, museum Fatahillah, gedung BNI, Pos Indonesia, dan lain-lain. Sudah banyak gedung-gedung tua yang direvitalisasi menjadi lebih baru dan modern (tentunya juga tidak melupakan arsitektur dasarnya), agak sulit bagi tim peneliti untuk menemui narasumber kami. Akhirnya, setelah berkeliling kota tua kami pun menemukan orang asing yang menjadi narasumber kami. Dari perawakan narasumber kami, terlihat bahwa dia keturunan orang Arab. Dan ternyata memang benar dia berasal dari timur tengah, tepatnya Iran. Dia sudah sekitar tiga bulan menetap di Indonesia, tepatnya Jakarta. Dia nampak antusias sekali ketika kami menanyakan alas an memilih Indonesia sebagai tempat liburannya. Dia merasa enjoy untuk tinggal disini, dia juga bilang bahwa orang-orang pribumi sangat ramah dengannya sehingga itu membuatnya merasa aman. Selain itu, menurut pendapatnya, tempat-tempat di Indonesia sangatlah menarik baginya. Dia sudah pernah mengunjungi kota Medan, Bandung, Jakarta, Surabaya, Jogjakarta, Makasar, Bali, dan juga Papua. Menurutnya, setiap masing-masing kota yang pernah dia kunjungi memiliki ciri khas tersendiri. Misalnya kota Jakarta dengan kemacetan lalu lintasnya, Jogjakarta dengan pusat budaya jawanya, Raja Ampat yang tempat wisatanya seperti tempat yang masih alami sekali. Dia juga beropini bahwa dengan destinasi wisata yang menarik akan membawa nama Indonesia lebih terkenal di Dunia.

2.      Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan Desember 2013 – Januari 2014.
D.     Populasi dan Sampel

Populasi adalah semua individu yang menjadi sumber pengambilan sampel. Populasi yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah warga asing yang tinggal di Indonesia. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah paa warga Negara asing yang berasal dari manca Negara , ada yang dari Amerika Serikat dan Arab Saudi yaitu sebanyak 2 orang.

E.      Teknik Pengumpulan  Data

Teknik pengumpulan data yang kami pergunakan dalam penelitian ini berupa metode wawancara. Keterangan yang diperoleh melalui metode ini lebih dijamin kebenarannya daripada metode lain. Tujuan dilakukannya metode wawancara ini adalah pelaksanaan wawancara mungkin memakan waktu yang lebih lama sehingga memungkinkan responden menjadi lebih mengerti akan topik yang ditanyakan, sehingga hubungannya dengan materi yang relevan lebih memungkinkan

F.      Teknik Analisa Data
Terhadap data dan informasi yang telah dikumpulkan, dianalisis dengan metode diskriptif analisis dalam usaha mencari dan mengumpulkan data, menyusun, menggunakan serta menafsirkan data yang sudah ada. Untuk menguraikan secara lengkap, teratur dan teliti terhadap suatu obyek penelitian dan berkaitan dengan masalah pengaruh kedatangan orang asing.


















Bab 4

4.A Variabel penelitian
Terdapat banyak orang asing yang berkunjung ke Indonesia dapat dikarenakan oleh beberapa factor. Seperti hal nya, suatu pekerjaaan, liburan atau mencari kesibukan di luar negri. Dapat dikatakan dari hasil penelitian yang kami buat, tingkat keberadaan orang asing yang berada di Indonesia ini sudah lumayan banyak di berbagai daerah di Indonesia. Dan hasil dari penelitian ini dapat diukur bahwa Indonesia sudah mengalami pernaikan tingkat kunjungan.
4.B Teknik analisa
Dari hasil yang kami dapatkan, setelah melakukan wawancara dan penelitian kepada beberapa warga asing. Ternyata mereka berpendapat bahwa tempat di Indonesia adalah tempat wisata yang nyaman serta temapt yang baik untuk mencari pekerjaan atau pun lainnya. Kita sebagai peneliti melakukan penelian dengan ke berbagai daerah seperti kota tua, monument nasional, pantai ancol dan lainnya yang merupakan tempat wisata terbuka.
4.C kemampuan analisi
1. Menganalisis unsur:
Kemampuan melihat asumsi-asumsi yang tidak dinyatakan secara eksplisit pada suatu pernyataan
Kemampuan untuk membedakan fakta dengan hipotesa.
Kemampuan untuk membedakan pernyataan faktual dengan pernyataan normatif.
Kemampuan untuk mengidentifikasi motif-motif dan membedakan mekanisme perilaku antara individu dan kelompok.
Kemampuan untuk memisahkan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang mendukungnya.
2. Menganalisis hubungan:
Kemampuan untuk melihat secara komprehensif interrelasi antar ide dengan ide.
Kemampuan untuk mengenal unsur-unsur khusus yang membenarkan suatu pernyataan.
Kemampuan untuk mengenal fakta atau asumsi yang esensial yang mendasari suatu pendapat atau tesis atau argumen-argumen yang mendukungnya.
Kemampuan untuk memastikan konsistensinya hipotesis dengan informasi atau asumsi yang ada.
Kemampuan untuk menganalisis hubungan di antara pernyataan dan argumen guna membedakan mana pernyataan yang relevan mana yang tidak.
Kemampuan untuk mendeteksi hal-hal yang tidak logis di dalam suatu argumen.
Kemampuan untuk mengenal hubungan kausal dan unsur-unsur yang penting dan yang tidak penting di dalam perhitungan historis.
3. Menganalisis prinsip-prinsip organisasi:
Kemampuan untuk menguraikan antara bahan dan alat
Kemampuan untuk mengenal bentuk dan pola karya seni dalam rangka memahami maknanya.
Kemampuan untuk mengetahui maksud dari pengarang suatu karya tulis, sudut pandang atau ciri berfikirnya dan perasaan yang dapat diperoleh dalam karyanya.
Kemampuan untuk melihat teknik yang digunakan dalam meyusun suatu materi yang bersifat persuasif seperti advertensi dan propaganda.
4.D penafsiran kesimpulan
Jadi, dapat disimpulkan dalam suatu penelitian untuk hasil yang maksimal dibutuhkan kemampuan untuk berfikir mencari ide yang bagus, pemahaman konsep, mendeteksi masalah, dan mencari keunikan dari penelitian tersebut. Indonesia adalah suatu Negara berkembang yang memiliki banyak suku dan budaya di dunia. Banyak orang asing atau orang negri yang sangat mencintai budaya Indonesia. Bahkan banyak diantaranya yang datang ke Indonesia hanya untuk berwisata, melihat budaya Indonesia, mencari pekerjaaan, atau bahkan mencari tempat tinggal di Indonesia. Tetapi dari hasil penelitian yang telah kita lakukan, banyak nya orang warga Negara lain lebih senang dengan keindahan yang ada di Indonesia untuk berfoto-foto atau hanya sekedar ingin melihatnya saja.



BAB V

a.      HIPOTESA DAN HASIL PENELITIAN

Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salh satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar.
Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan massa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa.
Pesatnya laju teknologi informasi atau teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas. Akibatnya masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka. Misalnya saja kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang Orang Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik, menurut saya. Contoh lainnya adalah kesenian Ludruk yang sampai pada tahun 1980-an masih berjaya di Jawa Timur sekarang ini tengah mengalami “mati suri”.


B. SARAN SARAN
           
Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu :

1.      Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran budaya bangsa

2.      Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya

3.      Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya.

4.      Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.

5.       Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.


C. DAFTAR PUSTAKA

1.      Kuntowijoyo, Budaya Elite dan Budaya Massa dalam Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997.

2.      Sapardi Djoko Damono, Kebudayaan Massa dalam Kebudayaan Indonesia: Sebuah Catatan Kecil dalam Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997.

3.      Fuad Hassan. “Pokok-pokok Bahasan Mengenai Budaya Nusantara Indonesia”

4.      Koenjaraningrat. 1990. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.

5.      Adeney, Bernard T. 1995. Etika Sosial Lintas Budaya. Yogyakarta: Kanisius.