Rabu, 16 September 2015

Makna Islam


Pendahuluan

Kita hidup di dunia ini tentu bukan tanpa arah tujuan. Tujuan kita hidup disini adalah untuk berhamba kepada Allah SWT. Lalu bagaimana kita bisa mengetahui caranya?
Islam yang merupakan agama yang turun paling akhir diantara agama lainnya merupakan sebuah jawaban atas segala petunjuk kehidupan umat manusia di dunia yang fana ini.
Oleh karena itu, jika kita ingin mengetahui dan mengamalkan petunjuk yang tertera di dalam islam (yang ada di dalam Alquran) maka sebaiknya kita memahami makna yang terkandung dalam Islam itu sendiri. Di bawah ini akan saya uraikan mengenai makna Islam. Jika ada kekurangan baik dalam isi mohon untuk dimaafkan, karena keterbatasan pengetahuan penulis dan referensi yang penulis jadikan acuan untuk membahas topik ini.

Isi
Jika kita ingin mengetahui makna Islam, maka kita bisa melihat dari dua sudut pandang. Yang pertama makna dari sisi bahasa, dan kedua secara istilah.
Secara bahasa, Islam dapat dipahami dari beberapa hal berikut.
1.     Islam berarti “menundukkan wajah”. Pengertian ini dapat ditemukan di dalam Al Qur’an (QS An Nisa’, 4: 125).
2.     Islam berarti “berserah diri”. Pengertian ini sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur’an (QS Al Baqarah, 2: 131; Ali Imran, 3: 83).
3.     Islam berarti “suci bersih”. Pengertian ini seperti terdapat dalam Al Qur’an (QS Asy Syu’ara, 26: 89).
4.     Islam berarti “selamat dan sejahtera”. Pengertian ini seperti tertulis dalam Al Qur’an (QS Al An’am, 6: 54).
5.     Islam berarti “perdamaian”. Pengertian ini dapat dilihat dalam Al Qur’an (QS Muhammad, 47: 35).
Selain itu, jika kita tela’ah dari kata Islam itu sendiri, maka itu berasal dari kata aslama-yuslimu-islaman (diambil dari kata dasarnya salima yang berarti selamat, sentosa).  Kata selamat yang kita gunakan dalam bahasa Indonesia merupakan serapan kata dari bahasa Arab.
Untuk arti dari aslama-yuslimu-islaman selain bermakna selamat dan damai juga memiliki arti tunduk, patuh atau berserah diri.
Dengan demikian, maka Islam memiliki arti yang luas, yakni selamat, damai, sentosa, juga suci, yang diraih dari ketundukan dan kepatuhan yang penuh kepada Pencipta, Allah SWT. (Dr. Kaelany HD.,MA.,2010: 3).
Islam membawa arti: “Damai kepada Pencipta dengan tunduk, patuh, berserah diri sepenuhnya kepada-Nya”. Dan damai, selamat, sentosa, di tengah kehidupan sesama manusia dan lingkungannya dengan menyebarkan kedamaian dan keadilan. Nabi melukiskan:
          “Orang Islam (muslim) itu adalah orang yang selamat orang lain dari tangan dan lidahnya.”
Dalam kehidupan sehari-hari kita juga menyebarkan perdamaian kepada sesama manusia dan utamanya kepada sesama umat muslim melalui ucapan salam: Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh (keselamatan untuk Anda serta rahmat, dan berkah dari-Nya).

ISLAM SECARA ISTILAH
Secara istilah, Islam berarti ketundukan kepada wahyu Allah yang diturunkan kepada para nabi dan rasul, khususnya Nabi Muhammad SAW., sebagai hukum Allah, yang membimbing manusia ke jalan lurus menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

ISLAM ITU KASIH SAYANG
Makna  dasar kata “Islam” adalah “damai atau kasih sayang”. Oleh karena itu, seorang beragama Islam atau muslim semestinya penuh dengan kedamaian atau kasih sayang.

ISLAM ITU LIMA PERKARA
Rasulullah saw. pernah ditanya oleh Malaikat Jibril mengenai apa itu Islam. Beliau kemudian menjawab sebagai berikut.
“Islam itu didirikan atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang patut disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah; mendirikan shalat; membayar zakat; menunaikan ibadah haji, dan berpuasa pada bulan Ramadhan.” (HR Bukhari)
Islam disebut agama Allah karena asalnya dari Allah, bukan dari manusia. Allah Swt. berfirman dalam Al Qur’an sebagai berikut.
“Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.” (QS Ali Imran, 3: 19)

ISLAM AGAMA PARA NABI
Islam merupakan agama para nabi mulia, dari Nabi Adam a.s. sampai nabi terakhir, Muhammad saw. Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa agama Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. diturunkan juga kepada para nabi lainnya.

DOA PARA NABI UNTUK BERISLAM
Nabi Nuh a.s. berkata, “… dan aku disuruh supaya tergolong orang-orang yang berserah diri kepada Allah.” (QS Yunus, 10: 72)

Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. juga berkata, “Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua sebagai orang-orang yang berserah diri kepada-Mu.” (QS Al Baqarah, 2: 128)

Nabi Ya’qub a.s. pun mewasiatkan Islam kepada putra-putranya. “… Hai anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama untukmu,  maka janganlah kamu mati kecuali sedang tetap memeluk agama Islam.” (QS Al Baqarah, 2: 132)

Nabi Musa a.s. menegaskan seperti dinyatakan dalam Al Qur’an. “… maka hendaknya hanya kepada-Nya kamu bertawakal jika kamu benar-benar orang yang berserah diri (kepada-Nya).” (QS Yunus, 10: 84)

Al Qur’an juga menceritakan permohonan Islam Nabi Yusuf a.s. “… wafatkanlah aku sebagai seorang mulsim dan gabungkanlah aku bersama orang-orang yang saleh.” (QS Yusuf, 10: 101)

Nabi Isa a.s. dan para pengikutnya, Hawariyyin, diceritakan dalam Al Qur’an menyatakan diri sebagai muslim. “… Kami beriman kepada Allah dan kami bersaksi sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.” (QS Ali Imran, 3: 52)

Islam adalah agama yang benar. Oleh karena itu, yang bertentangan dengan Islam adalah batil. Hal ini seperti difirmankan Allah dalam Al Qur’an sebagai berikut.
 “… maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan….” (QS Yunus, 10: 32)

ISLAM ITU AGAMA YANG TINGGI
Pemahaman Islam yang dikehendaki oleh Allah dan Rasul-Nya adalah Islam yang memiliki ketinggian tiada yang menandinginya. Al Islaamu ya’luu walaa yu’laa ‘alaihi. Islam itu tinggi dan tiada yang menandinginya.

Islam tidak dapat disamakan dengan agama lainnya. Islam memiliki ciri dan sifat-sifat tertentu yang menggambarkan kehidupan manusia secara keseluruhan. Islam adalah agama yang mengatur hidup seperti makan, minum, tidur, berjuang, bahkan urusan bernegara.

Islam itu adalah hukum-hukum Allah yang terkandung dalam Al Qur’an dan Al Hadits. Islam juga merupakan keselamatan dunia dan akhirat. Artinya, ketika mengajak umat manusia untuk memeluk Islam berarti mengajak kepada keselamatan dunia dan akhirat.


Al Qur’an menyatakan bahwa:

Sesungguhnya agama di sisi Allah (hanyalah) Islam …. Barang siapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya. (Ali ‘Imraan 3:19,85).

Al Qur’an menyatakan hal ini karena kata ‘Islam’ itu sendiri berarti menyerahkan diri kepada Allah SWT Yang Maha Pencipta. 

Selanjutnya Al Qur’an juga menyatakan:
Sesungguhnya orang-orang beriman, orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, barangsiapa yang beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala di sisi Tuhan mereka, tidak ada ketakutan bagi mereka, dan tidak (pula) mereka berduka cita. (Al Baqarah 2:62).

Nah beberapa makna islam adalah :

1. Islam adalah ketundukan Allah menciptakan alam semesta, kemudian menetapkan manusia sebagai hambaNya yang paling besar perannya di muka bumi. Manusia berinteraksi dengan sesamanya, dengan alam semesta di sekitarnya, kemudian berusaha mencari jalan untuk kembali kepada Penciptanya. Tatkala salah berinteraksi dengan Allah, kebanyakan manusia beranggapan alam sebagai Tuhannya sehingga mereka menyembah sesuatu dari alam. Ada yang menduga-duga sehingga banyak di antara mereka yang tersesat. Ajaran yang benar adalah ikhlas berserah diri kepada Pencipta alam yang kepadaNya alam tunduk patuh berserah diri. (QS. 4:125) Maka, Islam identik dengan ketundukan kepada sunnatullah yang terdapat di alam semesta (tidak tertulis) maupun Kitabullah yang tertulis (Alquran).

2. Islam adalah Wahyu Allah Dengan kasih sayangnya, Allah menurunkan Ad-Dien (aturan hidup) kepada manusia. Tujuanya agar manusia hidup teratur dan menemukan jalan yang benar menuju Tuhannya. Aturan itu meliputi seluruh bidang kehidupan: politik, hukum, sosial, budaya, dan sebagainya. Dengan demikian, manusia akan tenteram dan damai, hidup rukun dan bahagia dengan sesamanya dalam naungan ridha Tuhannya. (QS. Al-Baqarah: 38) Karena kebijaksanaanNya, Allah tidak menurunkan banyak agama. Dia hanya menurunkan Islam. Agama selain Islam tidak diakui di sisi Allah dan akan merugikan penganutnya di akhirat nanti. Sebagaimana firman Allah, “Sesungguhnya Ad-Dien yang diridhai di sisi Allah hanyalah Islam.” (QS. 3:19) Sebab, Islam merupakan satu-satunya agama yang bersandar kepada wahyu Allah secara murni. Artinya, seluruh sumber nilai dari nilai agama ini adalah wahyu yang Allah turunkan kepada para RasulNya terdahulu. Dengan kata lain, setiap Nabi adalah muslim dan mengajak kepada ajaran Islam. Ada pun agama-agama yang lain seperti Yahudi dan Nasrani adalah penyimpangan dari ajaran wahyu yang dibawa oleh para nabi tersebut.

3. Islam adalah Agama Para Nabi dan Rasul
Perhatikan kesaksian Alquran bahwa Nabi Ibrahim adalah muslim, bukan Yahudi atau pun Nasrani. (QS. 2:132) Nabi-nabi lain pun mendakwahkan ajaran Islam kepada manusia. Mereka mengajarkan agama sebagaimana yang dibawa Nabi Muhammad saw. Hanya saja, dari segi syariat (hukum dan aturan) belum selengkap yang diajarkan Nabi Muhammad saw. Tetapi, ajaran prinsip-prinsip keimanan dan akhlaknya sama. Nabi Muhammad saw. datang menyempurnakan ajaran para Rasul, menghapus syariat yang tidak sesuai dan menggantinya dengan syariat yang baru. (QS. 3: 84)

Menurut pandangan Alquran, agama Nasrani yang ada sekarang ini adalah penyimpangan dari ajaran Islam yang dibawa Nabi Isa a.s. Nama agama ini sesuai nama suku yang mengembangkannya. Isinya jauh dari Kitab Injil yang diajarkan Isa a.s.. Agama Yahudi pun telah menyimpang dari ajaran Islam yang dibawa Nabi Musa a.s.. Diberi nama dengan nama salah satu Suku Bani Israil, Yahuda. Kitab Suci Taurat mereka campur aduk dengan pemikiran para pendeta dan ajarannya ditinggalkan.

4. Islam adalah Hukum-hukum Allah di dalam Alquran dan Sunnah Orang yang ingin melihat Islam hendaknya melihat Kitabullah Alquran dan Sunnah Rasulullah. Keduanya, menjadi sumber nilai dan sumber hukum ajaran Islam. Islam tidak dapat dilihat pada perilaku penganut-penganutnya, kecuali pada pribadi Rasulullah SAW dan para sahabat beliau. Nabi Muhammad saw bersifat ma’shum (terpelihara dari kesalahan) dalam mengamalkan Islam. Beliau membangun masyarakat Islam yang terdiri dari para sahabat Nabi Muhammad saw yang langsung terkontrol perilakunya oleh Allah dan RasulNya. Jadi, para sahabat Nabi tidaklah ma’shum bagaimana Nabi, tapi mereka istimewa karena merupakan pribadi-pribadi didikan langsung Nabi Muhammad saw.

Islam adalah akidah dan ibadah, tanah air dan penduduk, ruhani dan amal, Alquran dan pedang sebagaimana telah dibuktikan dalam hidup Nabi, para sahabat, dan para pengikut mereka yang setia sepanjang zaman.

5. Islam adalah Jalan Allah Yang Lurus Islam merupakan satu-satunya pedoman hidup bagi seorang muslim. Baginya, tidak ada agama lain yang benar selain Islam. Karena ini merupakan jalan Allah yang lurus yang diberikan kepada orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah. (QS. 6:153; 45:18)

6. Islam Pembawa Keselamatan Dunia dan Akhirat
Sebagaimana sifatnya yang bermakna selamat sejahtera, Islam menyelamatkan hidup manusia di dunia dan di akhirat. Keselamatan dunia adalah kebersihan hati dari noda syirik dan kerusakan jiwa. Sedangkan keselamatan akhirat adalah masuk surga yang disebut Daarus Salaam. Allah menyeru (manusia) ke Daarus Salaam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendakiNya kepada jalan yang lurus (Islam). (QS. 10:25) Dengan enam prinsip di atas kita dapat memahami kemuliaan dan keagungan ajaran agama Allah ini. Nabi Muhammad saw. bersabda, “Islam itu tinggi dan tidak ada kerendahan di dalamnya.” Sebagai ajaran, Islam tidak terkalahkan oleh agama lain. Maka, setiap muslim wajib meyakini kelebihan Islam dari agama lain atau ajaran hidup yang lain. Allah sendiri memberi jaminan. (QS.5:3)

Karakteristik Agama Islam

1.     Ajarannya sederhana, masuk akal, dan praktis.
Sehingga umat manusia mendorong untuk menggunakan kemampuan berpikir dan juga akal dan penalarannya. (QS 3:190;39:9;6:98)



2.     Kesatuan antara kebendaan dan kerohanian
Jika dilihat dari pandangan Islam, kemajuan spiritual bisa dicapai jika manusia berada di tengah manusia lain di dunia dan keselamatan spiritual baru dapat dicapai dengan memanfaatan sumber daya material.

3.     Islam memberi petunjuk bagi seluruh kehidupan manusia
Untuk menjalani kehidupan dunia dengan baik, maka kita perlu mengetahui dan memaknai isi-isi yang terkandung dalam Alquran, karena di dalamnya terdapat petunjuk yang akan membantu umat manusia.

4.     Keseimbangan antara individu dan masyarakat.
Islam mengakui keberadaan sebagai individu dan juga membela hak-hak asasinya, “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (QS 53:39). Namun, di samping itu juga ada hak orang lain di dalam hak pribadi, “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan irang miskin yang mendapat bagian.”(QS 51:19)
.
5.     Islam bersifat menyeluruh dan universal
Islam mengakui dan menganggap setiap orang memiliki tanggung jawabnya masing-masing dan mempunyai kedudukan yang sama sebaga makhluk-Nya. Bahkan Islam menjadmin Tuhan dalam islam adalah Tuhan sekalian alam (QS 1:2).

6.     Ketetapan dan perubahan
Isi dari Alquran maupun Al Sunnah merupakan pedoman yang abadi dari Tuhan dan RosulNya. Pedoman itu sering bersifat umum sehingga memberi kebebasan bagi manusia untuk mengaplikasikannya dengan kondisi situasi, budaya dan geografisnya.

Daftar Pustaka
1.     Alquran

2.     Hadits

3.     Dr. Kaelany HD., MA, Islam Agama Universal, hlm.51.

4.     Mokhtar Stork dan Muhamad Iqbal, Buku Pintar Al Qur’an, hlm. 217.

5.     Dr. H. Iwan Prayitno, Psi., M. Sc., Kepribadian Muslim, hlm. 324.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar