PENELITIAN SOSIAL
PENGARUH BUDAYA ASING UNTUK INDONESIA
DAN LATAR BELAKANG ORANG ASING DATANG KE INDONESIA
Nama Anggota :
-
Felix Darmawan
-
Gilang Ramadhan
-
Mazaya Chintya A.
-
Rifqi Fadhillah
-
Zena Nur Putri
Kelas 12 IPS 1
Bab 1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Kedatangan bangsa
barat di Indonesia
Bangsa barat yang
datang di Indonesia:
-
Portugis
tahun 1511
-
Spanyol
tahun 1521
-
Belanda
tahun 1596
-
Inggris
tahun 1811.
1.
Bangsa
Portugis.
Bangsa Portugis menguasai malaka tahun 1511
dibawah pimpinan alfonso d’albuquerque.
Bangsa portugis
datang ke Indonesia bertujuan untuk mencari rempah2.Bangsa Indonesia menolak
bangsa Portugis. Karena Portugis akan melakukan monopoli perdangan rempah2.
Portugis akan merampas kedaulatan raja-raja Indonesia perlawanan terhadap
bangsa portugis pernah dilakukan oleh
raja Demak R.
Patah dengan mengutus putranya Pati Unus
tetapi mengalami
kegagalan.Portugis diterima oleh kerajaan Ternate. Karena, Portugis membeli
rempah2 dengan harga tinggi Portugis diminta untuk membantu menyerang kerajaan
Tidore pada awalnya sikap Portugis baik dengan rakyat Ternate, tetapi
lama-kelamaan bersikap sebaliknya. Maka rakyat Ternate mengadakan perlawanan
dengan sebab-sebab sebagai berikut :
-
Portugis
melakukan monopoli sehingga merugikan rakyat
-
Kerajaan
Ternate harus mengakui kekuasaan Portugis
-
Portugis
menangkap dan membunuh Sultan Hairun
Pengaruh Portugis di Indonesia :
-
Berkembangnya
agama katholik dan Kristen
-
Penggunaan
nama-nama Portugis dan Indonesia bagian timur
-
Bangunan-bangunan
berupa benteng-berkembangnya musik keroncong
-
dsb
2.
Bangsa
Spanyol
Bangsa Spanyol melakukan ekspedisi yang
dipimpin oleh Ferdinand de Magelhaen dan Yuan Sebastian del Cono. Sampai di
Filiphina tahun 1521. Magelhein meninggal dalam pertempuran di Filiphina dan perjalanan
dilanjutkan oleh Sebastian del Cono, sampai maluku tahun 1521. kemudian bertemu
dengan Portugis sehingga terjadi perselisihan. Perselisihan diakhiri
dengan
perjanjian
saragosa yang isinya keturunan Portugis di sebelah barat garis saragosa
dan spanyol di sebelah timur garis saragosa
3.
Bangsa
Belanda
Bangsa Belanda sampai di Indonesia
tahun 1596 dibawah pimpinan
Cornelis
de Houtman dan Peter Keyzer
Tujuan bangsa Belanda adalah berdagang
rempah-rempah.Uuntuk melancarkan usahanya maka dibentuk VOC tahun 1602.Tujuan
VOC adalah :
-
Untuk
menyaingi kongsi2 dagang lainnya. Co: EIC untuk menyaingi pedagang2 Belanda
lain
-
Untuk
meningkatkan keuangan Negara
Untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah
dalam memperkuat posisi VOC, pemerintah belanda mengangkat gubernur
jendral Pieter Both.
Tetapi tidak
lama, maka tahun 1603 digantikan oleh Jon Pieterzoon Coen (j.p coen). Voc
memiliki hak-hak istimewa yang disebut hak octroi
Hak-hak istimewa VOC sebagai berikut :
-
Hak
untuk memiliki tentara sendiri
-
Hak
untuk mencetak mata uang
-
Hak
untuk mengadakan perjanjian dengan raja-raja Indonesia
-
Hak
untuk memonopoli rempah
-
Hak
untuk memerintah daerah yang diduduki
Upaya-upaya VOC untuk menguasai perdangangan :
-
Memonopoli
perdagangan-hongi tochen (mengawasi para pedagang maluku agar tidak menjual
rempah-rempah ke pedagang lain)
-
Ekstipasi
( menebang tanaman rempah-rempah milik rakyat agar tidak berlebihan)
-
Contingenten
( rakyat wajib membayar pajak berupa hasil bumi)
-
Verplichte
leverentie (rakyat wajib membayar pajak berupa hasil bumi di wilayah yang
tidak dikuasai oleh voc-pleanger stelsel (kewajiban rakyat menanam kopi)
Voc dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799 karena
:
-
Keuangan
VOC semakin deficit
-
Pegawai-pegawai
VOC banyak yang melakukan korupsi
-
Banyak
uang yang dikeluarkan untuk membiayai perang
-
Kalah
bersaing dengan kongsi dagang Inggris dan Perancis
-
Banyak
mendapat perlawanan dari rakyat Indonesia
-
Rakyat
Indonesia sudah tidak mampu membeli barang-barang yang dipasarkan VOC
Setelah VOC dibubarkan, maka pemerintah
Belanda mengangkat
Willem Deandels sebagai
gubernur jendral di Indonesia. Tugas-tugas Daendels sebagai berikut
:
-
Mempertahankan
Jawa dari kekuasaan Inggris
-
Membentuk
pemerintahan di Indonesia
-
Memperbaiki
masalah keuangan
Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, Daendels
mengambil kebijakan dalam bidang pertahanan yakni :
-
Menigkatkan
jumlah prajurit
-
Membangun
jalan raya dari Anyer-Panarukan
-
Membangun
armada pertahanan laut di Surabaya dan Batavia
-
Membangun
pelabuhan di Ujung Kulon, dan Surabaya
Tindakan Daendels dalam bidang pemerintahan :
-
Membentuk
sekretaris Negara
-
Membentuk
lembaga peradilan di Surabaya
-
Memindahkan
pusat pemerintahan dari Sunda Kelapa ke Jayakarta
-
Menyingkirkan
raja-raja yang menghalangi kebijakannya
Tindakan Daendels dalam bidang
keuangan :
-
Mengeluarkan
uang kertas
-
Menjual
tanah-tanah kepada partikelis (swasta) seperti Cina dan Arab
-
Memborongkan
kepada swasta dalam memungut pajak
-
Membentuk
badan pengawas keuangan
4.
Bangsa
Inggris
Pada tahun 1811,
Inggris mampu menguasai daerah jajahan Belanda, maka Belanda harus
menandatangani kapitulasi tuntang tanggal 18 September 1811, yang isinya
adalah:
-
Daerah
jajahan Belanda diserahkan kepada Inggris
-
Tentara
Belanda menjadi tawanan Inggris
-
Orang-orang
Belanda dapat menjadi pegawai Inggris
Pemerintahan inggris di Indonesia 1811-1816
Berdasarkan kapitulasi tuntang tahun
1811, Inggris secara resmi menguasai Indonesia, maka gubernur jendral EIC, Lord
Minto menunjuk Stanford Raffles untuk membentuk pemerintahan di Indonesia.
Tugas pokok Raffles adalah:
1.
Memperbaiki dalam bidang pemerintahan. Caranya :
-
Indonesia
(Pulau Jawa) dibagi menjadi 16 karesidenan
-
Para
bupati diangkat menjadi pegawai negeri
-
Daerah
keratin Jogjakarta dan Surakarta dipersempit
-
Mengurangi
kekuasaan raja
2. Memperbaiki dalam bidang keuangan. Caranya :
-
Melaksanakan
sistem perdagangan bebas
-
Melaksanakan
sistem sewa tanah / land-rente
-
Melanjutkan
sistem perdagangan perkebunan kopi
-
Memonopoli
perdagangan garam
3.
Memperbaiki dalam bidang sosial. Caranya :
-
Menghapuskan
sistem perbudakan
-
Mengurangi
pengaruh kekuasaan tradisional
Jasa-jasa Raffles
selama memerintah Indonesia :
-
Mendukung
lembaga kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang bernama
Bataviaa
schgenootschop
di harmoni
-
Menulis
buku
-
Menemukan
bunga Rafflesia Arnoldi
-
Istrinya,
Olivia Marianne, merintis Kebun Raya Bogor
-
Mengembalikan
Sultan Sepuh menjadi Sultan Yogyakarta pada tahun 1813 terjadi koalisi
antara Belanda dengan Inggris untuk menghadapi Napoleon Bonaparte. Pada tahun
1814 antara Inggris dan Belanda menandatangani
konvensi London
yang isinya : Inggris mengembalikan wilayah Indonesia kepada Belanda-Inggris
berkuasa di India penyerahan Indonesia dari Inggris ke tangan Belanda pada
tahun 1816. Sejak itu, kekuasaan Inggris berakhir di Indonesia.
Sistem Tanam Paksa (cultuur stelsel)
Sistem Tanam Paksa dilaksanakan pada
tahun 1830 oleh Van der Bosch. Tujuan tanam paksa adalah untuk mengisi kekosongan
keuangan khas Negara. Programnya adalah :
-Sistem
sewa tanah dengan uang harus dihapuskan
-Sistem
tanam bebas harus diganti dengan tanam wajib
-Pajak
tanah harus dibayar dengan hasil bumi atau tanaman
Kerja wajib/rodi pelaksanaan dan
program tanam paksa banyak terjadi penyimpangan sehingga mengakibatkan kesengsaraan
bagi rakyat Indonesia. Akibat penyimpangan tersebut, kaum humanis dan
liberalmenuntut tanam paksa dibubarkan.Tokoh-tokohnya adalah :Vibalis, Bosch,
Fransen van de Putte, Barn van Hoevel.
Dr.
Douwes Dekker akibat positif tanam paksa bagi Indonesia :
-Indonesia mengenal berbagai macam
tanaman-indonesia mengetahui daerah2 yang cocok untuk jenis tanaman
tertentu
-Indonesia
mengetahui cara merawat dan memanennya
-Indonesia
mengetahui cara mengolah tanah
Akibat
negative tanam paksa :
-Rakyat
Indonesia tetap miskin
-Banyak
sawah/lading terlantar
-Rakyat banyak mengalami kelaparan
sehingga muncul berbagai macam penyakit atas desakan kaum liberal dan humanis
secara bertahap, cultuur stelsel dibubarkan dan secararesmi berakhir tahun
1870.
Sistem usaha bebas/swasta
Setelah culture stelsel dibubarkan,
maka pemerintah Belanda melaksanakan system usaha bebas sehingga para pemilik
modal memiliki kebebasan dalam mengembangkan usahanya. Menteri jajahan de
Waal pada tahun 1870 mengajukan UU agrarian (agrarische wet) kepada pemerintah yang
bertujuan untuk :
-Melindungi
para pengusaha asing
-Melindungi status dan kepemilikan
tanah para pribumi setelah usaha bebas/swasta dibuka, maka banyak perkebunan2
dibuka kembali.
Keuntungan
dari usaha bebas/swasta dengan Belanda :
-Para
pengusaha mendapatkan keuntungan besar
-Hasil
kekayaan Indonesia mengalir ke Eropa/Belanda
-Belanda
mampu membangun industry-industri baru
-Belanda
mampu membangun bidang transportasi
-Belanda
mampu membangun pelabuhan-pelabuhanbaru
Kerugian
bangsa Indonesia :
-Indonesia
tetap miskin
-Indonesia
tetap menderita
-Indonesia
tetap menjadi daerah eksploitasi belanda
-Kondisi
ekonomi dan social bangsa Indonesia semakin buruk
-Banyak
tanah yang disewa oleh para pengusaha
Politik Etis (etika)
Kaum liberal dan humanis (kaum
progresif) pada tahun 1890 mengusulkan kepada parlemen Belanda untuk
mengubah kebijakan politik di daerah jajahan karena bangsa Belanda telah
dapat banyak keuntungan.
Canraad Theodore van Deventeer, 1899,
telah menulis di majalah De Gids yang berjudul Eeneereschuld (utang budi)
yang intinya Belanda sudah selayaknya membalas budi pada bangsa Indonesia.
Cara membalas dengan trilogy Van Deventeer,
yaitu :
-Edukasi/pendidikan
-Irigasi/pengairan
-Transmigrasi
Pada kenyataannya trilogy Van Deventeer
hanya menguntungkan pihak Belanda karena :
-Edukasi
: untuk mencetak tenaga pendidik dan upah yang murah
-Irigasi
: untuk mengairi perkebunan dan tanah-tanah milik belanda
-Transmigrasi : untuk memenuhi tenaga
kerja perkebunan-perkebunan milik Belanda khususnya di luar Jawa.
Khusus untuk pendidikan/edukasi
membawa kemajuan karena menghasilkan kaum terpelajar/intelektual yang berusaha
membebaskan bangsa Indonesia dari penjajahan.Tokoh intelektual tersebut adalah
:
-Dr.
Cipto Mangunkusumo
-Dr.
Wahidin Sudirohusodo
-Dr.
Sutomo
BERBAGAI
PERLAWANAN MASYARAKATINDONESIA
Jepang
Untuk menghadapi Sekutu maka
dibentuklah :. Seinendan (Barisa Pemuda) 9 Maret 19432. Fujinkai (himpunan
Wanita) Agustus 19433. Keibodan (Barisan pembantu Polisi). Organisasi Militer :
HEIHO (Pembantu Prajurit),PETA (Pembela Tanah Air).
Inggris
Bentuk-bentuk
perlawanan :
A.
Perang
Maluku (1817)
Sebab umum : Ketidakpuasan rakyat
akibat penerapan politik pemerasan yang diterapkan misalnya; monopoli cengkeh,
pelayaran hongi
Cara perlawanan : dengan menyerbu
benteng Belanda Duurstede di Saparua
Tokoh : Pattimura, Christina Martha
Tiahahu, Anthoni Reebok, dllb. Perang Paderi (1821-1838)
Sebab :
- Pertentangan aliran Wahabi (ingin
pemurnian islam) dengan Tasawuf (islam tradisional)
- Adanya kebiasaan buruk yang ingin
diberantas misal; mabuk, judi dll
- Pertentangan antara hukum adat
(matrilinial) dengan hukum islam (patrilinial)
- Perebutan pengaruh antara kaum adat
dengan kaum ulama
- Adanya campur tangan Belanda
sehingga situasi memanas
Cara perlawanan :
Melalui perang Tokoh : Tuanku Imam
Bonjol, Tuanku Gapuk, Tuanku Nan Cerdik, dll.
B.
Perang
Diponegoro (1825-1830)
Sebab
umum :
- Kekuasaan raja Mataram yang semakin
kecil dan terbatas, dibaginya wilayah kerajaan
menjadi 4 daerah lewat perjanjian Giyanti
-
Dikuranginya hak-hak kaum bangsawan keratin
-
Beban rakyat semakin berat akibat pemerasan oleh penjajah
Sebab
khusus :
-
Pembuatan jalan kereta api melewati makam leluhur P. Diponegora tanpa izin
Cara perlawanan : Melalui
pemberontakan di seluruh tanah JawaTokoh : P. Diponegoro, Sentot Alibasyah, P.
Mangkubumi, Kyai Mojo, dlld. Perang Aceh (1873-1904)
C.
Perang
Aceh
Sebab
perang :
- Perbedaan penafsiran atas kedudukan
daerah Sumatera Timur, baik Belanda maupun kerajaan Aceh menganggap itu
wilayahnya
- Dibukanya
terusan Suez menjadikan Aceh menjadi penting dalam pelayaran internasional
-
Adanya pelaksanaan politik Pax Neerlandica oleh Belanda
- Penolakan rakyat Aceh terhadap
tuntutan Belanda agar Aceh tidak berhubungan dengan negara asing dan mengakui
Belanda sebagai yang dipertuan
Cara perlawanan : Melalui
pemberontakan bersenjata
Tokoh : Teuku Umar, Teungku Cik Di
Tiro, Cut Nyak Din, dll. Perang Bali (1846-1909)
D.
Perang
Bali
Sebab perang :
-Tuntutan Belanda untuk menghapuskan
hukum “Tawan Karang” yang ditolak raja-raja Bali. Raja-raja Bali dipaksa
mengakui kedaulatan Belanda
Cara perlawanan : Melalui perang
puputan
Tokoh : I Gustu Ketut Jelantik, I Gusti
Ngurah Made Kerangasem, dll.
E.
Perang
Banjarmasin (1859-1863)
Sebab perang :
- Terjadinya perselisihan mengenai
tahta kerajaan antara P. Tamjidillah dan P. Hidayat, di mana Belanda kemudian
campur tangan
- Keinginan Belanda untuk menerapkan
politik pax neerlandica disana
Cara perlawanan : Melalui perlawanan
rakyat
Tokoh : P. Hidayat, P. Antasari, dll.
F.
Perang
Tapanuli (1878-1907)
Sebab perang :
-Penentangan raja Tapanuli yang masih
menganut animisme atas penyebaran agama Kristen oleh Belanda
- Adanya keinginan Belanda untuk
menerapkan politik pax neerlandica
Cara
perlawanan : melalui perlawanan rakyat
Tokoh
: Sisingamangaraja XII
Berbagai pemberontakan di atas
semuanya dapat dipadamkan oleh Belanda karena kurangnya persatuan dan hanya
mempertahankan daerahnya sendiri. Awal abad 20 Belanda telah dapat
menguasaiseluruh wilayah Indonesia sehingga penerapan politik Pax Neerlandica
dapat dikatakan berhasil. Dalam perkembangannya awal abad 20 ini pula
perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia mengalami perubahan yaitu melalui
berbagai organisasi modern. Ini terjadi akibat positif dari politik ethis.
Spanyol
Minahasa juga pernah berperang dengan
Spanyol yang dimulai tahun 1617 dan berakhir tahun1645. Perang ini dipicu oleh
ketidakadilan Spanyol terhadap orang-orang Minahasa, terutamadalam hal
perdagangan beras, sebagai komoditi utama waktu itu. Perang terbuka terjadi
nanti pada tahun 1644-1646. Akhir dari perang itu adalah kekalahan total
Spanyol, sehingga berhasil. *Sumber Acaemica.Edu
Dari uraian yang dikutip diatas, tersirat
bahwa bangsa-bangsa Eropa atau barat ingin sekali menyebarkan 3G yaitu Gold
(mencari harta benda), Glory (mencari kejayaan), Gospel (menyebarkan agama
nasrani). Negara-negara di kawasann timur menjadi sasaran utama para
orang-orang dari Negara barat. Karena, di Negara kawasan timur memiliki
rempah-rempah yang dapat bernilai jual tinggi. Sehingga, banyak bangsa-bangsa
barat yang menjajah di Negara kawasan timur. Ini juga berdampak kepada
penyebaran budaya dari barat melalui penjajahan bangsa barat kepada Indonesia.
Selain penjajahan, tidak sedikit para tentara veteran dari bangsa barat menetap
di Indonesia dan menikah dengan warga pribumi. Sehingga, dari persilangan
perkawinan tersebut dihasilkan keturunan yang berasal dari bangsa barat dan
juga warga pribumi. Namun. Rakyat Indonesia tahu bahwa masa penjajahan oleh
bangsa barat menyiksa bangsa ini. Karena, banyak kelakuan para bangsa asing
yang semena-mena terhadap bangsa ini. Misalnya dengan menyuruh rakyat Indonesia
untuk melakukan kerja paksa, tanam paksa, dan juga yang lainnya. Namun. rakyat
Indonesia melakukan perlawanan di berbagai tempat. Baik melalui perlawanan
secara fisik maupun diplomatik. Sampai akhirnya, usaha Indonesia untuk mendapatlan
kemerdekaannya tanggal 17 Agustus 1945. Jadi, Indonesia sudah bisa lepas dari
penjajahan dari bangsa lain.
Uraian tadi merupakan pengaruh budaya barat
bagi Indonesia di masa lampau, lebih tepatnya di masa penjajahan. Selanjutnya,
kami akan membahas pengaruh budaya barat di masa kini. Tentu ada banyak
perbedaan antara pengaruh budaya barat di jaman penjajahan dan juga pengaruh
budaya barat di Indonesia. Berbeda dengan di jaman penjajahan yang menggunakan
kekerasan untuk menyebarkan budaya barat, namun di jaman yang modern ini
penyebaran budaya tidak menggunakan kekerasan
Globalisasi membawa perubahan yang sangat signifikan
di dunia ini. Karena dengan adanya kemajuan teknologi informasi kita dapat
mengetahui informasi dengan cepat dan juga ruang lingkupnya luas, tidak
mengenal batas Negara, benua, dan juga luasnya samudera.
Selain itu, dengan pesatnya perkembangan Ilmu
pengetahuan dan teknologi ini, semua orang di dunia ini bisa mengetahui tujuan
wisata yang menarik di suatu Negara. Dan, itu juga memiliki dampak ke
Indonesia. Tempat-tempat wisata di Indonesia, misalnya seperti Bali, Manado,
Raja Ampat, Jakarta, dan tempat wisata di daerah lain. Akibatnya, banyak orang
luar negeri yang datang ke Indonesia. Ada yang bertujuan untuk berlibur dan
juga ada yang bekerja di Indonesia.
Pemerintah Indonesia juga merespon hal ini
dengan meningkatkan fasilitas, kenyamanan, dan kemudahan. Karena, bagaimanapun
juga, kedatangan para turis dan ekspat asing akan menguntungkan Indonesia,
karena dapat menambah devisa Negara dan perekonomian di wilayah sekitar tempat
wisata juga meningkat.
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Ternyata,
kedatangan orang asing tidak sepenuhnya memberikan manfaat. Namun juga ada yang
memberikan masalah bagi Indonesia. Misalnya seperti contoh kasus suaka para
imigran gelap asal Negara timur tengah yang bertujuan untuk mencari peghidupan
yang lebih layak di Australia namun transit terlebih dahulu di Indonesia.
Ketika itu, para pencari suaka sedang mendarat di Indonesia, namun petugas
keimigrasian menangkap para pencari suaka tersebut karena tidak membawa
perlengkapan yang harus dibawa untuk berpergian ke luar negeri, jadi bisa
dikatakan mereka adalah imigran gelap. Selain karena mereka berstatus sebagai
imigran gelap, mereka juga membuat resah para warga sekitar. Para imigran
tersebut ada yang dalam keadaaan mabuk sehingga kesadarannya tidak penuh dan
juga ada yang sampai menjarah benda-benda milik warga.
Tidak hanya kasus
para pencari suaka saja yang menjadi masalah kedatangan orang asing ke
Indonesia. Namun juga banyak kasus orang asing sebagai pengedar obat-obatan
terlarang. Ini juga berbahaya karena target sasaran para broker obat-obatan
terlarang adalah masyarakat Indonesia, terutama para generasi muda. Ini menjadi
perhatian khusus bagi aparat kepolisian republik ini. Terbukti bahwa ada
seorang pengedar benda haram tersebut ditangkap di daerah Jakarta Utara. Dia
ditangkap saat membawa sebuah narkoba dengan menggunakan tas saat berjalan kaki
di daerah Jakarta Utara. Ketika berhasil ditangkap dan diperiksa oleh pihak
yang berwajib, dia mengaku akan memberikan narkoba tersebut yang telah
menunggunya di suatu tempat. Barang haram tersebut dibawa dari China tepatnya
di kota Beijing menuju Jakarta. Dia juga mengaku bahwa rutinitas seperti
mengedarkan barang narkoba sudah dilakukannya selama belasasan tahun. Wajar
saja jika para pengedar narkoba tersebut betah sekali melakukan bisnis jual
beli obat-obatan terlarang, karena keuntungannya cukup besar. Yaa, sekali
mengirimkan obat-obatan terlarang tersebut dia mendapatkan omzet sekitar 5 juta
hingga belasan juta tergantung jarak dan tingkat kesulitan ketika mengirimkan
benda haram tersebut.
Namun tidak hanya
dampak negatifnya juga, kedatangan orang dari luar negeri juga membawa dampak
positif bagi Negara kita juga. Seperti halnya, tempat-tempat wisata yang
menjadi objek wisata akan semakin ramai dengan kedatangan para turis asing,
yang berefek pada tumbuhnya perekonomian warga sekitar objek wisata tersebut. Selain
itu, Indonesia akan menjadi lebih terkenal di dunia internasional karena
keindahan objek wisatanya. Hal ini dapat dimanfaatkan bagi pemerintah untuk
memaksimalkan pendapatan devisa Negara dari sektor pariwisata. Karena
bagaimanapun juga, sektor pariwisata berpotensi menjadi lumbung pemasukan
devisa Negara selain di bidang ekspor bahan tambang, hasil hutan, maupun dari
tenaga kerja Indonesia.
1.3 PEMBATASAN MASALAH
Dalam hal ini, penulis akan menjadikan
orang-orang yang berasal dari luar Indonesia untuk mengetahui alasan mereka
datang ke Indonesia dan juga para orang-orang pribumi mengenai efek kedatangan
para orang asing.
1.4 PERUMUSAN MASALAH
Fenomena kedatangan orang asing baik
di jaman penjajahan maupun masa kini memiliki dampak kepada bangsa Indonesia
dan juga masyarakat Indonesia. Misalnya jika di jaman penjajahan dulu membawa
kesengsaraan bagi bangsa ini. Sedangkan di jaman sekarang masih memiliki dampak
negative seperti para kedatangan imigran illegal yang berniat jahat layaknya
seorang bandar narkoba, pencari suaka yang berbuat onar selain itu kedatangan
orang asing juga memiliki dampak positifnya. Misalnya seperti sumber devisa
Negara, meningkatkan perekonomian daerah sekitar objek wisata.
1.5 TUJUAN PENELITIAN
Maksud tujuan penelitian ini adalah untuk
menjabarkan bagaimana dampak kedatangan dari turis asing, kami ingin mengetahui
apakah ada dampak dari kedatangan orang asing. Selain itu kami ingin mengetahui
alasan para orang asing untuk datang ke Indonesia.
1.6 KEGUNAAN PENELITIAN
Kegunaan dari penelitian ini adalah selain
kita mengetahui apa yang melatarbelakangi orang asing mendatangi Indonesia,
ternyata bagi orang asing Indonesia menjadi Negara yang menarik untuk
dikunjungi bagi mereka. Mereka bilang Indonesia merupakan Negara yang memiliki
pesona untuk dikunjungi, mereka juga bilang bahwa orang-orang disini ramah
sekali, itu yang menjadikan Negara Indonesia nampak berbeda dari Negara
lain. Banyak dari mereka bilang pada awalnya
mereka tidak pernah mengetahui Indonesia, mereka bisa mengetahui Indonesia
hanya dari pengalaman dari teman-teman mereka yang lebih dahulu tiba di
Indonesia. Lalu, untuk membuktikan pengalaman teman-teman dari narasumber kami,
mereka datang ke Indonesia. Dalam pendapatnya masing-masing narasumber yang
kami temui diberbagai tempat di Jakarta, semua orang asing memiliki pandangan
positif tentang Indonesia, memang menurut para narasumber kami, Indonesia
memilik berbagai masalah, seperti kemacetan, penyandang masalah social, maupun
dinamika social lain yang ada di Negeri ini. Namun, dalam pandangan mereka hal
itu tidak menjadi masalah besar bagi mereka untuk menjadi halangan untuk datang
ke Indonesia. Mereka bilang, bahwa hampir di setiap Negara di dunia ini yang
narasumber pernah singgahi memiliki masalah-masalah seperti itu. Selain itu,
mereka juga terkejut dengan fenomena bahwa para penduduk Indonesia memiliki
agama. Steven, pria berusia 50 tahun yang berasal dari Belanda merupakan salah
satu narasumber kami yang terkejut dengan hal ini. Karena, di daerah mereka
(daratan Eropa) banyak sekali orang-orang disana yang tidak memiliki agama
(atheis). Ketika ditanya latar belakang fenomena yang terjadi di Eropa sana,
Steve bilang (kira-kira begini terjemahannya) “Semua agama di dunia itu baik
bukan? Seperti Islam, Kristen, Buddha, Hindu, sama baiknya?” Dan tim penelitian
pun tersadar bahwa Eropa berbeda dengan Indonesia yang memiliki beranekaragam
agama dan suku bangsa. Selain itu dia juga menjelaskan bahwa sejak lama
orang-orang di daratan Eropa memisahkan agama dengan kehidupan sehari-hari
(sekularisme). Hal ini yang menjadi salah satu penyebab bahwa di Eropa tidak
sedikit yang tidak memiliki agama (atheis).
BAB II
A. PENGKAJIAN TEORI
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa
Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau
akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan.
Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan
sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang
dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama
dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri
manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang
berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh.
budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut
menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan
meliputi banyak kegiatan sosial manusia.Beberapa alasan mengapa orang mengalami
kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam
definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang
dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya
sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai
budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika, “keselarasan individu dengan
alam” di Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut
membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan
menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya
yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan
hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan
suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan
memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain. Menurut para ahli tentang
kebudayaan:
·
Melville J. Herskovits dan
Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
·
Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
·
Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian
nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur
sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual
dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
·
Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat
seseorang sebagai anggota masyarakat.
·
Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat
diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi
tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat
abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
Masuknya budaya Barat ke Indonesia disebabkan
salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni Indonesia.
Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang
kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat
luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing
tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu
keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan
yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan
masyarakat yang bersangkutan. Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di
lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam
dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan
nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan
budaya.
Secara timbal balik, tiap peradaban akan
berpengaruh satu sama lain. Hukum sosial berlaku bagi semua peradaban. Peradaban
yang maju, pada suatu masa, cenderung memiliki perngaruh yang luas bagi
peradaban-peradaban lain yang berkembang belakangan.
Perkembangan
terknologi, terutama masuknya kebudayaan asing (barat) tanpa disadari telah
menghancurkan kebudayaan lokal. Minimnya pengetahuan menjadi pemicu alkulturasi
kebudayaan yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya kebudayaan tersebut
tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah. Akibatnya kebudayaan
asli masyarakat mengalami degradasi yang sangat luar biasa.
Budaya asing yang masuk keindonesia
menyebabkan multi efek. Budaya Indonesia perlahan-lahan semakin punah. Berbagai
iklan yang mengantarkan kita untuk hidup gaul dalam konteks modern dan tidak
tradisional sehingga memunculkan banyaknya kepentingan para individu yang
mengharuskan berada diatas kepentingan orang lain. Akibatnya terjadi sifat
individualisme semakin berpeluang untuk menjadi budaya kesehariannya. Ini semua
sebenarnya terhantui akan praktik budaya yang sifatnya hanya memuaskan kehidupan
semata. Sebuah kebobrokan ketika bangsa Indonesia telah pudar dalam bingkai
kenafsuan belaka berprilaku yang sebenarnya tidak mendapatkan manfaat sama
sekali jika dipandang dari sudut keislaman. Artinya dizaman Edan sekarang ini
manusia hidup dalam tingkat Hidonisme yang sangat tinggi berpikir dalam jangka
pendek hanya mencari kepuasaan belaka dimana kepuasaan tersebut yang
menyesatkan umat islam untuk berprilaku. Salah satu contoh Serdehana sesuai
dengan kenyataan, Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang
berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan
pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak
kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan
kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna.
Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi
identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan
mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Jika pengaruh
di atas dibiarkan, apa jadinya Moral generasi bangsa kita, timbul tindakan
anarkis antara golongan muda. dengan adanya budaya barat atau budaya asing di
Indonesia, dapat membawa dampak bagi Indonesia. Dampak masuknya budaya asing
antara lain. terjadi perubahan kebudayaan, pembauran kebudayaan, modernisasi,
keguncangan budaya, melemahnya nilai-nilai budaya bangsa. Dampak tersebut
membawa pengaruh besar bagi Indonesia, baik dari segi postif, maupun negatif.
Indonesia, masih terlalu lemah dalam menyaring budaya yang baik di ambil dengan
yang tidak, “maka kita semua sebagai warga Indonesia wajib membanggakan apa
saja yang sudah menjadi budaya kita sendiri”, jangan sampai melupakan budaya
lama dengan sudah menemukan budaya baru.
Masuknya budaya asing ke suatu negara
sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan
kepribadian bangsa namun kita harus tetap menjaga agar budaya kita tidak
luntur. Langkah-langkah untuk mengantisipasinya adalah antara lain dengan cara,
Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk
dalam negeri, Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik-
baiknya, Melaksanakan ajaran Agama dengan sebaik- baiknya dan Selektif terhadap
pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya
bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian
maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun
demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan
kepribadian negara karena suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara
lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya.
B. PEMBAHASAN PENELITIAN
Dalam penelitian ini, kami mengkaji tentang
budaya asing yang semakin berpengaruh terhadap pola hidup bangsa kita yang
membuat eksistensi budaya sendiri pun semakin luntur karena banyaknya
masyarakat yang pola berfikir tradisionalnya sudah berubah seiring berkembangnya
zaman. Seiring
dengan masuknya era globalisasi saat ini, turut mengiringi budaya-budaya asing
yang masuk ke Indonesia. Di zaman yang serba canggih ini, perkembangan
kemutakhiran teknologi tidak dibarengi dengan budaya-budaya asing positif yang
masuk. Budaya asing masuk ke negeri kita secara bebas tanpa ada filterisasi.
Pada umumnya masyarakat Indonesia terbuka dengan inovasi-inovasi yang hadir
dalam kehidupannya, tetapi mereka belum bisa memilah mana yang sesuai dengan
aturan dan norma yang berlaku dan mana yang tidak sesuai dengan aturan serta
norma yang berlaku di negara Republik Indonesia. Negara Indonesia
mempunyai norma-norma yang harus dipatuhi oleh masyarakatnya, norma tersebut
meliputi norma agama, norma hukum, norma sosial, norma kesopanan. Setiap butir
norma memiliki peranan masing-masing dalam mengatur hidup manusia. Norma
merupakan suatu ketetapan yang ditetapkan oleh manusia dan wajib dipatuhi oleh
masyarakat dan memiliki manfaat positif bagi kelangsungan hidup khalayak. Setiap
peraturan yang telah ditetapkan pasti ada sanksi bagi yang melanggar, hal itu
serupa dengan norma, apapun jenis norma ada di Indonesia, pasti ada sanksi bagi
yang melanggarnya. Pada
umumnya masyarakat Indonesia sekarang seakan tidak menghiraukan lagi norma-norma
yang ditetapkan. Terbukti dengan banyaknya penyimpangan prilaku yang dilakukan
oleh banyak orang, seperti perbuatan korupsi, mencuri, menistakan agama, dan
sebagainya. Kasus-kasus seperti itu menandakan bobroknya mental bangsa ini.
Sehingga generasi muda yang mendatang bisa diperkirakan dapat lebih buruk dari
masa sekarang jika mental mundur tersebut masih ditularkan pada kaum remaja
saat ini. Hal tersebut
sudah mulai terjadi sekarang, kenyataan yang terjadi saat ini banyak remaja
yang melakukan penyimpangan-penyimpangan yang sudah tidak sesuai dengan
norma-norma yang berlaku di Indonesia. Mereka tidak menghiraukan lagi
norma-norma yang ada. Kemudahan mengakses budaya asing serta kemudahan masuknya
budaya asing tanpa ada filterisasi membuat usia muda rawan tergoda dengan
hal-hal yang bisa membahayakan dirinya. Seperti banyaknya blue film yang masuk
ke Indonesia, permasalahan ini sangat berdampak negatif bagi masyarakat
khususnya kalangan remaja. Banyak blue film atau adegan porno laiinya yang dapat
diakses dengan mudah melalui internet. Para remaja bebas mengakses dan menonton
film tersebut tanpa pengawasan dari pihak orang tua mereka. Hal tersebut
menimbulkan dampak yang kurang baik bagi psikis si remaja itu sendiri, dengan
menonton adegan porno, si remaja tersebut jadi termotivasi ingin melakukan hal
yang ia tonton dan ada sesuatu yang baru yang tidak seharusnya di coba jadi
ingin dicoba. Jika sudah seperti ini siapa yang harus di salahkan? Permasalahan
ini hanyalah satu contoh kasus yang sekarang sering terjadi di Indonesia. Maka dari itu, kelompok kami akan
menyajikan dan membahas permasalahan ini berdasarkan dari observasi penelitian
yang telah kami laksanakan.
C. KERANGKA BERFIKIR
Dalam pembuatan makalah ini kami menggunakan
pola paragraf dari umum ke khusus, dengan alasan agar pembaca merasa bingung
dalam membaca karena dalam membaca dimulai dari hal-hal yang ringan dulu baru
meningkat ke hal-hal yang lebih kompleks.
D. RUMUSAN HIPOTESIS
Adanya pengaruh budaya asing terhadap bangsa
Indonesia ini memiliki dampak positif maupun negative. Maka dari itu perlu
adanya tindak lanjut dalam menyikapi perngaruh budaya tersebut. Adapun
tindakan-tindakan yang dapat dilakukan yaitu :
1.
Menambah porsi pengetahuan tentang kebudayaan bangsa di sekolah-sekolah baik
mulai dari tingkat SD sampai perguruan tinggi.
2.
Menyeleksi kemunculan kebudayaan asing baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.
3.
Mengadakan berbagai pertunjukan kebudayaan sendiri demi meningkatkan eksistensi
budaya bangsa.
4.
Membatasi acara-acara yang dapat memunculkan rasa cinta terhadap budaya asing.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam penelitian yang berjudul
“Pengaruh Kedatangan Orang Asing ” penulis menggunakan metode deskriptif.
Metode penelitian deskriptif dimaksudkan untuk menggambarkan suatu situasi atau
keadaan populasi tertentu yang bersifat faktual secara sistematis dan akurat.
B. TUJUAN PENILITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam
penilitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh warga asing untuk Indonesia dan
masalah-masalah apa saja yang dimiliki Indonesia dimata orang asing dibanding
dengan dinegaranya. Dan kami juga ingin mengetahui, mengapa warga asing
tertarik mengunjungi Indonesia.
C. Tempat dan Waktu Penilitian
1. Tempat Penelitian
Penilitian ini dilakukan diberbagai
tempat, seperti :
- Monas
Cuaca yang sangat cerah dan juga
panas menyambut kedatangan kami di Monas. Padahal. Kami tiba di sana sekitar
pukul 10 pagi. Dengan menggunakan kereta api kami tiba di stasiun juanda dan
dengan menggunakan bajaj berbahan bakar gas kami menuju kawasan Monas. Tidak
begitu jauh jarak antara stasiun Juanda dengan kawasan Monas. Namun, dengan
mempertimbangkan efisiensi waktu, kelompok kami pun memutuskan menaiki bajaj.
Menaiki
bajaj seolah-olah ada rasa yang berbeda bagi kami semua. Maklum saja, di daerah
kami tinggal (Depok) tidak ada lagi kendaraan klasik seperti bajaj. Hanya
membutuhkan sekitar 5 menit untuk tiba di kawasan Monas.
Banyak para
turis yang datang di Monas untuk menghabiskan waktu liburnya. Maklum, ketika
kami melakukan penelitian ini tepat ketika waktu liburan akhir tahun. Lalu,
kami akhirnya berisitrahat sejenak untuk melepaskan penat dan sekalian makan
siang. Sekilas, banyak juga para turis asing yang berlalu lalang di sekitar
tempat kami berstirahat. Setelah beristirahat, kami pun melanjutkan perjalanan
untuk menuju puncak monas.
Terlihat
antrian yang cukup panajang untuk membeli tiket masuk ke menara Monas. Harga
tiketnya cukup terjangkau, satu tiket khusus pelajar dipatok Rp 2000,00. Kami
pun kembali berjalan untuk menuju menara Monas melalui lorong bawah tanah.
Keadaan di sepanjang lorong itu nampak cukup bersih dan terawatt. Hal ini yang
membuat kami nyaman dalam perjalanan menuju menara Monas walaupun harus
menempuh jarak yang tidak pendek.
Setibanya di
menara Monas, kami agak kecewa ketika akses untuk menuju puncak Monas ditutup,
akhirnya kami pun hanya sampai di teras Monas. Angin yang berhembus cukup
kencang, seolah-olah membuat cuaca panas menjadi tidak kerasa. Namun, sayang
sekali kami tidak bisa menemukan orang asing yang akan menjadi narasumber kami.
Akhirnya, setelah kami menikmati pemandangan dari teras Monas, lalu kami turun
ke bawah untuk mengunjungi museum.
Keadaan
museum tersebut cukup gelap, memang masih ada lampu yang menjadi penerangan,
namun jumlahnya tidak banyak untuk menyinari museum yang cukup luas tersebut. Dan
akhirnya, kami menemukan orang asing yang akan menjadi narasumber kami. Dia
namanya George, seorang warga Amerika Serikat yang menjadi narasumber pertama
kami. Dia datang bersama seorang kerabatnya yang berkewarganegaraan Indonesia.
Dan ternyata perkiraan peneliti benar bahwa orang yang menemani George di
museum Monas tersebut adalah saudara kandung dari istri George.
Mulanya,
tujuan George untuk berkunjung ke Indonesia adalah untuk pergi berlibur dan
juga untuk mampir ke tanah kelahiran dari istri George. Dia enjoy sekali
tentang kehidupan di Indonesia, khususnya di Jakarta ini. Karena menurutnya
orang Indonesia itu ramah-ramah, mempunyai rasa solidaritas yang tinggi (tidak
individu). Dan hal-hal tersebut tidak dia temukan di kota tempat tinggalnya,
yaitu di Philadelphia. Dia menceritakan bahwa kehidupan di Amerika Serikat dan
Indonesia sungguh berbeda. Jika di Indonesia kita menemukan orang-orang yang
ramah dan tidak individualis, namun di Amerika Serikat jarang sekali ditemukan
orang-orang yang memiliki sifat seperti Indonesia. Kehidupan di Amerika Serikat
itu sangat individualis sekali, tidak ada rasa empati antar sesama manusia.
Menurut pengalamannya, ketika dia sedang makan di restaurant ada seorang wanita
terserempet mobil hingga terjatuh, tidak ada orang yang menolongnya. Bahkan
orang yang berada di sekitar tempat kejadian hanya melihatnya saja tanpa
melakukan apa-apa. Hal ini yang membuatnya merasa bahwa kehidupan di Indonesia
membuat dirinya tertarik. Dan ketika peneliti menjelaskan tentang
masalah-masalah klasik dari kota-kota besar di Indonesia, khususnya Jakarta
seperti macet, banjir, penyandang masalah kesejahteraan sosial, dan lain-lain,
tidak merubah opini dia tentang Jakarta. Menurutnya, hal tersebut juga ada di
tanah kelahirannya.
- Kota Tua
Klasik, itu
merupakan sepenggal kata yang bisa kami simpulkan mengenai keadaan kawasan kota
tua. Betapa tidak, hampir seluruh bangunan di kawasan kota tua mengadopsi
arsitektur jaman Belanda. Mulai dari stasiun kota, museum Fatahillah, gedung
BNI, Pos Indonesia, dan lain-lain. Sudah banyak gedung-gedung tua yang
direvitalisasi menjadi lebih baru dan modern (tentunya juga tidak melupakan
arsitektur dasarnya), agak sulit bagi tim peneliti untuk menemui narasumber
kami. Akhirnya, setelah berkeliling kota tua kami pun menemukan orang asing yang
menjadi narasumber kami. Dari perawakan narasumber kami, terlihat bahwa dia
keturunan orang Arab. Dan ternyata memang benar dia berasal dari timur tengah,
tepatnya Iran. Dia sudah sekitar tiga bulan menetap di Indonesia, tepatnya
Jakarta. Dia nampak antusias sekali ketika kami menanyakan alas an memilih
Indonesia sebagai tempat liburannya. Dia merasa enjoy untuk tinggal disini, dia
juga bilang bahwa orang-orang pribumi sangat ramah dengannya sehingga itu
membuatnya merasa aman. Selain itu, menurut pendapatnya, tempat-tempat di
Indonesia sangatlah menarik baginya. Dia sudah pernah mengunjungi kota Medan,
Bandung, Jakarta, Surabaya, Jogjakarta, Makasar, Bali, dan juga Papua.
Menurutnya, setiap masing-masing kota yang pernah dia kunjungi memiliki ciri
khas tersendiri. Misalnya kota Jakarta dengan kemacetan lalu lintasnya,
Jogjakarta dengan pusat budaya jawanya, Raja Ampat yang tempat wisatanya
seperti tempat yang masih alami sekali. Dia juga beropini bahwa dengan
destinasi wisata yang menarik akan membawa nama Indonesia lebih terkenal di
Dunia.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan Desember 2013 – Januari 2014.
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah semua individu yang
menjadi sumber pengambilan sampel. Populasi yang kami gunakan dalam penelitian
ini adalah warga asing yang tinggal di Indonesia. Dalam penelitian ini yang
menjadi populasi adalah paa warga Negara asing yang berasal dari manca Negara ,
ada yang dari Amerika Serikat dan Arab Saudi yaitu sebanyak 2 orang.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang kami
pergunakan dalam penelitian ini berupa metode wawancara. Keterangan yang
diperoleh melalui metode ini lebih dijamin kebenarannya daripada metode lain.
Tujuan dilakukannya metode wawancara ini adalah pelaksanaan wawancara mungkin
memakan waktu yang lebih lama sehingga memungkinkan responden menjadi lebih
mengerti akan topik yang ditanyakan, sehingga hubungannya dengan materi yang
relevan lebih memungkinkan
F. Teknik Analisa Data
Terhadap data dan informasi
yang telah dikumpulkan, dianalisis dengan metode diskriptif analisis dalam usaha mencari dan mengumpulkan
data, menyusun, menggunakan serta menafsirkan data yang sudah ada. Untuk
menguraikan secara lengkap, teratur dan teliti terhadap suatu obyek penelitian
dan berkaitan dengan masalah pengaruh kedatangan orang asing.
Bab 4
4.A Variabel penelitian
Terdapat banyak orang asing yang
berkunjung ke Indonesia dapat dikarenakan oleh beberapa factor. Seperti hal
nya, suatu pekerjaaan, liburan atau mencari kesibukan di luar negri. Dapat
dikatakan dari hasil penelitian yang kami buat, tingkat keberadaan orang asing
yang berada di Indonesia ini sudah lumayan banyak di berbagai daerah di
Indonesia. Dan hasil dari penelitian ini dapat diukur bahwa Indonesia sudah
mengalami pernaikan tingkat kunjungan.
4.B Teknik analisa
Dari hasil yang kami dapatkan, setelah melakukan wawancara
dan penelitian kepada beberapa warga asing. Ternyata mereka berpendapat bahwa
tempat di Indonesia adalah tempat wisata yang nyaman serta temapt yang baik
untuk mencari pekerjaan atau pun lainnya. Kita sebagai peneliti melakukan
penelian dengan ke berbagai daerah seperti kota tua, monument nasional, pantai
ancol dan lainnya yang merupakan tempat wisata terbuka.
4.C kemampuan analisi
1. Menganalisis unsur:
Kemampuan melihat asumsi-asumsi yang tidak dinyatakan secara
eksplisit pada suatu pernyataan
Kemampuan untuk membedakan fakta dengan hipotesa.
Kemampuan untuk membedakan pernyataan faktual dengan
pernyataan normatif.
Kemampuan untuk mengidentifikasi motif-motif dan membedakan
mekanisme perilaku antara individu dan kelompok.
Kemampuan untuk memisahkan kesimpulan dari
pernyataan-pernyataan yang mendukungnya.
2. Menganalisis hubungan:
Kemampuan untuk melihat secara komprehensif interrelasi antar
ide dengan ide.
Kemampuan untuk mengenal unsur-unsur khusus yang membenarkan
suatu pernyataan.
Kemampuan untuk mengenal fakta atau asumsi yang esensial yang
mendasari suatu pendapat atau tesis atau argumen-argumen yang mendukungnya.
Kemampuan untuk memastikan konsistensinya hipotesis dengan informasi
atau asumsi yang ada.
Kemampuan untuk menganalisis hubungan di antara pernyataan
dan argumen guna membedakan mana pernyataan yang relevan mana yang tidak.
Kemampuan untuk mendeteksi hal-hal yang tidak logis di dalam
suatu argumen.
Kemampuan untuk mengenal hubungan kausal dan unsur-unsur yang
penting dan yang tidak penting di dalam perhitungan historis.
3. Menganalisis prinsip-prinsip organisasi:
Kemampuan untuk menguraikan antara bahan dan alat
Kemampuan untuk mengenal bentuk dan pola karya seni dalam
rangka memahami maknanya.
Kemampuan untuk mengetahui maksud dari pengarang suatu karya
tulis, sudut pandang atau ciri berfikirnya dan perasaan yang dapat diperoleh
dalam karyanya.
Kemampuan untuk melihat teknik yang digunakan dalam meyusun
suatu materi yang bersifat persuasif seperti advertensi dan propaganda.
4.D
penafsiran kesimpulan
Jadi, dapat disimpulkan dalam suatu
penelitian untuk hasil yang maksimal dibutuhkan kemampuan untuk berfikir
mencari ide yang bagus, pemahaman konsep, mendeteksi masalah, dan mencari
keunikan dari penelitian tersebut. Indonesia adalah suatu Negara berkembang
yang memiliki banyak suku dan budaya di dunia. Banyak orang asing atau orang
negri yang sangat mencintai budaya Indonesia. Bahkan banyak diantaranya yang
datang ke Indonesia hanya untuk berwisata, melihat budaya Indonesia, mencari
pekerjaaan, atau bahkan mencari tempat tinggal di Indonesia. Tetapi dari hasil
penelitian yang telah kita lakukan, banyak nya orang warga Negara lain lebih
senang dengan keindahan yang ada di Indonesia untuk berfoto-foto atau hanya
sekedar ingin melihatnya saja.
BAB V
a. HIPOTESA DAN HASIL PENELITIAN
Perubahan budaya yang terjadi di dalam
masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi
masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju
pluralisme nilai dan norma social merupakan salh satu dampak dari adanya
globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara
mendasar.
Komunikasi dan sarana transportasi
internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan
setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia
sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam
bidang hiburan massa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu
sudah sedemikian terasa.
Pesatnya laju teknologi informasi atau
teknologi komunikasi telah menjadi sarana difusi budaya yang ampuh, sekaligus
juga alternatif pilihan hiburan yang lebih beragam bagi masyarakat luas.
Akibatnya masyarakat tidak tertarik lagi menikmati berbagai seni pertunjukan
tradisional yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka. Misalnya saja
kesenian tradisional wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang Orang
Bharata Jakarta kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini
sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu bentuk kesenian
tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan
salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik, menurut saya. Contoh
lainnya adalah kesenian Ludruk yang sampai pada tahun 1980-an masih berjaya di
Jawa Timur sekarang ini tengah mengalami “mati suri”.
B. SARAN
SARAN
Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan
beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu :
1. Pemerintah perlu mengkaji ulang
perturan-peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran budaya bangsa
2. Masyarakat perlu berperan aktif dalam
pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada
umumnya
3. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan
seleksi terhadap berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar
tidak menimbulkan pergeseran budaya.
4. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan
globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan
berdampak negative.
5. Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau
menerima kebudayaan baru, sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak
terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.
C. DAFTAR
PUSTAKA
1. Kuntowijoyo, Budaya Elite dan Budaya Massa
dalam Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia,
Mizan 1997.
2. Sapardi Djoko Damono, Kebudayaan Massa dalam
Kebudayaan Indonesia: Sebuah Catatan Kecil dalam Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan
Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997.
3. Fuad Hassan. “Pokok-pokok Bahasan Mengenai
Budaya Nusantara Indonesia”
4. Koenjaraningrat. 1990. Kebudayaan Mentalitas
dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
5. Adeney, Bernard T. 1995. Etika Sosial Lintas
Budaya. Yogyakarta: Kanisius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar